EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN AWAR-AWAR (Ficus septica) SEBAGAI FUNGISIDA NABATI TERHADAP PENEKANAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI BESAR

Authors

  • Sang Ketut Sudirga

Abstract

Uji efektivitas ekstrak daun awar-awar (Ficus septica) terhadap penyakit antraknosa pada tanaman cabai besar secara in vivo dilakukan di dalam rumah kaca. Konsentrasi ekstrak daun awar-awar yang diuji adalah 5%, 4%, 3%, 2%, 1% dan 0% sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ekstrak daun awar-awar secara nyata (P<0,05) menurunkan persentase penyakit antraknosa pada cabai besar. Perlakuan ekstrak dengan konsentrasi antara 1% - 5% mampu menghasilkan daya hambat terhadap persentase penyakit antraknosa antara 30,39% sampai 100%, sedangkan penggunaan ekstrak 4% dan 5% memberikan respon yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap persentase penyakit. Ditemukan hubungan yang negatif antara konsentrasi ekstrak dengan persentase penyakit antraknosa, semakin tinggi konsentrasi formula ekstrak, maka semakin rendah persentase penyakit dengan persamaan y = -25,86 ln(x) + 42,69 dengan koefisien determinasi (R2) = 0,97. Perlakuan ekstrak daun awar-awar secara nyata (P<0,05) menurunkan intensitas penyakit antraknosa pada cabai besar. Perlakuan ekstrak dengan konsentrasi antara 1% sampai 5% mampu menurunkan intensitas penyakit antara 34,31% sampai 100%, sedangkan penggunaan ekstrak 4% dan 5% memberikan respon yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap intensitas penyakit. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang negatif antara konsentrasi ekstrak dengan intensitas penyakit antraknosa pada cabai besar dengan persamaan y = - 5,07ln(x) + 39,16 dengan koefisien determinasi (R2) = 0,99. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan maka hasil semakin meningkat sampai konsentrasi optimum (4%), apabila konsentrasi ekstrak daun awar-awar yang digunakan lebih tinggi dari konsentrasi 4% maka hasil cabai merah akan menurun mengikuti persamaan y = -0,013x2 + 0,199x + 0,020 dengan koefisien determinasi (R2) = 0,85.

Kata kunci: efektivitas, antraknosa, intensitas penyakit, Ficus septica.

Downloads

Published

2018-06-08