EKOPEDAGOGI BERBASIS LANSKAP BUDAYA SUBAK: SUMBER BELAJAR ALTERNATIF DALAM MENUNJANG EKOWISATA DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Abstract
Pembelajaran Biologi berbasis lanskap budaya subak sebagai model atau laboratorium alami merupakan solusi yang patut dipertimbangkan agar kemampuan ekopedagogi dapat ditingkatkan. Subak merupakan aset yang sangat berharga serta telah banyak memberikan kontribusi bagi dunia kepariwisataan, utamanya ekowisata di Bali. Ekowisata di lingkungan lanskap budaya subak mengharuskan masyarakat Bali untuk menjaga infrastruktur alamiah yang telah tersedia dan merupakan bagian integral dari sistem subak, meliputi bendungan (empelan), saluran irigasi (telabah), bendungan bagi (tembuku), pematang (pundukan), jalan setapak, dan Tri Hita Karana atau filosofi kehidupan yang tercermin dalam subak. Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam pengelolaan lingkungan agar ekowisata lanskap budaya subak dapat lebih dioptimalkan. Makalah ini mengeksplorasi beberapa kegiatan pembelajaran untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran Biologi yang lebih menarik dan menyenangkan terkait ekowisata maupun pengelolaan lingkungan, baik untuk mahasiswa calon guru, guru, dan siswa dengan mengadaptasi konsep ekopedagogi. Adapun gagasan aktivitas terkait ekopedagogi yang dielaborasi dalam makalah ini adalah fotografi berpartisipasi, Jelajah Alam Sekitar (JAS), digital
stories, mind mapping, dan sains art. Tujuan yang ingin dicapai adalah menjadikan pendidikan sebagai mata rantai yang menumbuhkan kesadaran dan mendorong generasi muda dalam
menggunakan warisan leluhurnya menjadi sumber inspirasi, motivasi, dan identitas dalam pembangunan masa depannya. Kontribusi mendasar dari makalah ini adalah memperkaya kajian
tentang Biologi dan pembelajarannya terutama yang berbasiskan kearifan lokal.
Kata kunci: ekopedagogi, lanskap budaya subak, ekowisata, pengelolaan lingkungan