KEANEKARAGAMAN MOLUSKA DAN PERANANNYA SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN DI SUNGAI PELANGAN, LOMBOK BARAT
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keanekaragaman Moluska yang ada di SungaiÃÂ Pelangan, dan (2) mengetahui spesies Moluska yang dapat dijadikan sebagai bioindikatorÃÂ pencemaran di Sungai Pelangan. Pengambilan sampel dilakukan di tiga kawasan yakni DusunÃÂ Kayu Putih (St. 1), Dusun Jati (St. 2), dan Dusun Selindungan (St. 3) yang merupakan daerahÃÂ aliran Sungai Pelangan. Pengambilan sampel Moluska menggunakan metode kudrat denganÃÂ menempatkan kuadrat secara sistematis menurut garis transek. Penentuan Moluska sebagaiÃÂ bioindikator pencemaran menggunakan metode Belgian Bio Index (BBI). Nilai indeksÃÂ keanekaragaman Moluska yang didapatkan di Sungai Pelangan yakni 1.108. Sementara itu, nilaiÃÂ indeks keanekaragaman Moluska tertinggi terdapat di stasiun 3 sebesar 1.161 sedangkan yangÃÂ terendah terdapat di stasiun 1 sebesar 0.346. Indeks keankeragaman yang ada di Sungai PelanganÃÂ tergolong rendah karena nilai indeks keanekaragaman kurang dari 2. Hasil analisis bioindikatorÃÂ menunjukkan bahwa lima spesies Moluska yang ditemukan pada penelitian ini (PolymesodaÃÂ expansa, Pilsbryoconcha exilis, Telescopium telescopium, Terebralia palustris, dan TerebraliaÃÂ sulcata) dapat dijadikan indikator untuk mengetahui pencemaran yang ada di Sungai Pelangan.ÃÂ Hal tersebut dikarenakan jumlah total genus yang diperoleh baik di stasiun 1 sampai stasiun 3ÃÂ berkisar antara 2-3 sehingga indeks biotik yang didapatkan di tiga stasiun berdasarkan metode BBIÃÂ yakni 4. Indeks biotik yang diperoleh kemudian diinterpretasikan pada tabel interpretasi BBI danÃÂ dari hasil interpretasi tersebut didapatkan bahwa semua stasiun berada dalam keadaan polusi berat.Kata kunci: keanekaragaman, bioindikator, moluska, sungai pelangan
Downloads
Published
2018-06-08
Issue
Section
Articles