UJI FITOKIMIA DAN ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH KAWISTA (Limonia acidissima L.) PADA BAKTERI Escherichia coli
Abstract
Tumbuhan kawista (Limonia acidissima L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan obat tradisional. Pemanfaatan tumbuhan kawista berupa buah yang masak (ripe) untuk bahan utama dan memberi rasa dan warnaÃÂ pada rujak Aceh, sedang yang belum matang (un ripe) dikonsumsi untuk pengobatan diare. Ekstrak etanol dari buah kawista mengandung senyawa fitokimia yang memiliki aktivitas antibakteri. Analisis fitokimia dan antibakteri ekstrak etanol buah kawista pada bakteri E. coli telah dilakukan.ÃÂ Penelitian bertujuan mengetahui kandungan fitokimia ekstrak etanol buah kawista dan uji berbagai konsentrasi ekstrak etanol buah kawista pada pertumbuhan bakteri E. coli. Buah kawista yang digunakan dalam penelitian berasal dari Kabupaten Aceh Besar. Isolat bakteri E. coli yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 2 kontrol (positif streptomisin dan negatif aquades). Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada a= 0,05. Uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak ethanol buah kawista mengandung berbagai senyawa aktif antara lain alkaloid, saponin, tanin, triterpenoid dan polifenol. Hasil uji antibakteri menunjukkan ekstrak ethanol buah kawista mampu menghambat pertumbuhan bakteri E. coli (317,5 > 2,85). Zona hambat tertinggi diperoleh pada konsentrasi ekstrak 500 x 10 ÃÂ ppm, yaitu rata-rata berdiameter 16,141 mm. Simpulan penelitian ini adalah ekstrak buah kawista memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri E.coli. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak buah kawista, maka semakin besar hambatan pada pertumbuhan bakteri E.coli.
ÃÂ
Kata kunci: ekstrak etanol, buah Kawista, antibakteri, E.coli