Kebutuhan dan Potensi Pengembangan Pembelajaran E-learning sebagai Alternatif Strategi Pembelajaran Inovatif PPKn di SMAN Kota Mataram
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan pembelajaran PPKn pada SMAN se-Kota Mataram, dan ntuk mengetahui potensi serta peluang pengembangan e-learning dalam pembelajaran inovatif pelajaran PPKn di SMAN se-Kota Matara. Penelitian ini menggunakanÃÂ jenisÃÂ penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif. Instrument penelitian adalah penelitian sendiri, dan beberapa pertanyaan penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Sumber data pada penelitian didapatkan melalui sumber penelitian primer yaitu persepsi guru-guru PPKn terkait e-learning yang ditentukan secara heterogen. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui Fokus Group Diskusi (FGD) terarah bersama guru, dan wawancara mendalam untuk menggali pokok-pokok masalah yang kerap dihadapi oleh para guru. Teknik pengumpulan data kualitatif FGD dilakukan dengan berbagai pertimbangan antara lain: untuk dapat menggali informasi lebih banyak dan beragam dari subjek penelitian, mengindetifikasi sudut pandang peserta FGD melalui diskusi yang terarah, dan dan menentukan masalah-masalah startegis yang akan diselesaikan secara prioritas. Analisis data pada penelitian ini menggunakan fishbone diagram(diagram tulang ikan). Fishbone diagram merupakan sebuah diagram sebab-akibat yang dapat digunakan untuk mengindetifikasi lebih mendalam potensi apa (yang actual), yang dapat menajdi penyebab lahirnya suatu kebutuhan (masalah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari identifikasi permasalahan melalui FGD terdapat beberapa masalah sebagai berikut: a) pendidik/kepala sekolah belum mampu secara optimal melakukan analisis kebutuhan e-learning pada pelajaran PPKn; b) minimnya pengehuan guru dalam menggunakan e-learning berbantuan google classroom pada pelajaran PPKn; c) pihak sekolah sebagai pemegang kebijakan tertinggi di sekolah, belum optimal melaksanakan workshop tentang pembelajaran e-learning bagi guru mata pelajaran PPKn; d) kondisi fasilitas saran dan prasarana di setiap sekolah yang berbeda-beda, menjadi salah satu kendala para guru dalam menggunakan pembelajaran e-learning pada pelajaran PPKn dan; e) kurangnya ketersediaan buku atau buku ajar yang relevan dengan pengembangan pembelajaran e-learning berbantuan google classroom. Sementara itu, potensi dan peluang pengembangan e-learning pada pelajaran PPKn sebagai berikut: a) guru diberikan pembekalan untuk mengembangkan komptensi diri dan softskill yang berhubungan dengan penerapan pembelajaran inovati e-learning bebantuan google classroom melalui pelatihan dasar; b) mengembangkan buku-buku pembelajaran inovatif e-learning berbantuan google classroom sebagai pedoman bagi guru pelajaran PPKn dalam menerapkan pembelajaran berbasis e- learning; c) mengadakan workshop berkelanjutan bagi guru pelajaran PPKn terkait penerapan e-learning berbantuan google classroom sebagai strategi pembelajaran inovatif. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan e-learning berbantuan google classroom dapat membantu guru pelajaran PPKn untuk menghadirkan pembelajaran yang berinovasi pada IPTEK, sehingga mampu mendorong siswa memiliki pengalaman dan menguasai materi pelajaran secara efektif dan efisienReferences
Abdullah, A., & Puspitasari, L. (2018). Media televisi di era internet. ProTVF, 2(1), 101-110. Pusat Statistik. (2018). https://www.bps.go.id/publication/2018/11/30/e0597f06233100ccdab076c1/statistik- telekomunikasi-indonesia-2017.html diakses tanggal 6 September 2019.
Arsyad, Azhar. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanaky, A.H. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaban Dipantara.
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Agarwal, H., & Pandey, G.N. (2013). Impact of e-learning in education. International Journal of Science and Research, 2, 2, 146-148.
Hamid et al. (2015). Understanding students perception of the benefits of online social networking use for teaching and learning. Journal internet and Higher Education, 26, 1- 9.
Gikas, J., & Grant, M.M. (2013). Mobile computing devices in higher education: student perspectives on learning with cellphones, smartphone, and Social Media. Journal Internet and Higher Education, 19, 18-26.
Mhouti, A., Erradi, M. (2019). Harnessing cloud computing services for e-learning systems in higher education: impact and effects. International Journal of Information and Communication Technology Education, 15, 2.
Ahmed, M.U., Hussain, S., Farid, S. (2018). Factors influencing the adopting of e-learing in an open and distance learning institution of Pakistan. The Electronic Journal of e-Learning, 16, 2, 148-158.
Alhawiti, M.M., Abdelhamid, Y. (2017). A personalized e-learning framework. Journal of Education and e-Learning Research, 4, 1, 15-21.
Vandenhouten at al. (2014). Collaboration in e-learning: a study using the flexible e-learning framework. https://eric.ed.gov/?id=EJ1043168. Diakses pada tanggal 15 Agustus 2019 pukul 18.00 wita.
Alzain, H.A., (2019). The role of social networking in supporting collaborative e-learning based on connectivism theory among students of PNU. Turkish online journal of distance education, 20, 2, 3.
Shu, H., & Gu, X. (2018). Determining the Differencesberween Online and Face to face Student Group Interaction in a Blended Learning Course. Journal The Internet and Education, 7, 1- 24.
Greenhow, C., & Lewin, C. (2015). Social media and education: reconceptualizing the boundaries of formal and informal learning. Journal Learning and Technology, 14, 1-25
Hamidin, Khaled. (2017) . Implementation e-learning among Jordanian schoolââ¬â¢s management.
Journal of Education and Practice, 8, 11, 79-87.
Makhaya, B.K., Ongange, B.O. (2019). The effects of institutional support factors on lecturer adoption of e-learning at a conventional university. Journal of learning for development, 6, 1, 64-67.
Wang, Y., Liu, X., Zhang, Z. (2018). An overview of e-learning in China: history, challenges and opportunities. Research in Comparative & International Education, 1-16.