Tradisi Perang Timbung dan keberadaan Makam Serewe di Desa Pejanggik, Lombok Tengah, merupakan bentuk integrasi nilai sosial dan ritual yang memainkan peran penting dalam membangun kohesi sosial masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif etnografi untuk menggali makna, simbol, dan peran tradisi tersebut dalam kehidupan sosial warga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Perang Timbung tidak hanya sebagai ritual tolak bala dan rasa syukur, tetapi juga menguatkan nilai gotong royong, solidaritas, dan pelestarian budaya. Sementara itu, Makam Serewe menjadi pusat spiritualitas yang memperkuat penghormatan terhadap leluhur dan nilai keagamaan masyarakat. Integrasi nilai- nilai Islam dalam praktik ritual seperti pembacaan doa dan penggunaan air suci memperlihatkan sinergi antara budaya lokal dan religiusitas. Tradisi ini tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga media pendidikan karakter generasi muda serta penguat identitas kolektif masyarakat Pejanggik.
Anam, F. K. (2024). Simbol nilai-nilai Islam dalam ritual tradisi perang timbung di Desa Pejanggik Lombok Tengah. Jurnal Global Ilmiah, 1(5), 326–330.
Anjani, D. A. (2022). Nilai solidaritas dalam tradisi perang timbung pada masyarakat Suku Sasak di Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah (Doctoral dissertation, UIN Mataram).
Darmawan, I. (2024). Habitus harmonisasi masyarakat dalam tradisi perang timbung di Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah (Doctoral dissertation, UIN Mataram).
Dozan, W., & Fitriani, L. (2020). Membangun karakter anak usia dini melalui nilai-nilai Islam dalam tradisi perang timbung. Murhum: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 1–15.
Hanafi, H. L. M. (2023). Nilai solidaritas dalam tradisi perang timbung pada masyarakat Suku Sasak di Desa Pejanggik Lombok Tengah. An-Nas: Jurnal Humaniora, 7(2), 100–111.
Hasanah, L. U., & Andari, N. (2021). Tradisi lisan sebagai media pembelajaran nilai sosial dan budaya masyarakat. Jurnal Ilmiah Fonema, 4(1), 48–66.
Hindaryatiningsih, N. H. (2016). Model proses pewarisan nilai-nilai budaya lokal dalam tradisi masyarakat Buton. Sosiohumaniora, 18(2), 100–107.
Jumiati, N., Hamidsyukrie, H., & Suryanti, N. M. N. (2023). Nilai solidaritas sosial dalam tradisi Mbolo Weki pada adat perkawinan Suku Bima (Mbojo) di Desa Rabadompu Kecamatan Raba Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8(1b), 829–833.
Khalqi, K. (2020). Mitos dan nilai-nilai pendidikan dalam tradisi perang timbung Suku Sasak Lombok Tengah (Doctoral dissertation, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
Konsolehah, H. (2024). Tradisi perang timbung dalam menjaga nilai-nilai sosial berkelanjutan pada masyarakat Sasak di Desa Pejanggik. Tourism, Hospitality and Culture Insights Journal, 4(1), 20–26.
Konsolehah, H. (2024). The Timbung war tradition in maintaining sustainable social values in the Sasak community in Pejanggik Village. Tourism, Hospitality and Culture Insights Journal, 4(1), 22–28.
Konsolehah, H. (2024). Tradisi perang timbung dalam menjaga nilai-nilai sosial masyarakat Sasak di Desa Pejanggik. Journal Penelitian Ajar Wali, 1(1).
Muhammad Hanafi, L., & Yuliani. (2023). Nilai solidaritas dalam tradisi perang timbung pada masyarakat Suku Sasak di Desa Pejanggik Lombok Tengah. An-Nas: Jurnal Humaniora, 7(2).
Mundzir, C. (2014). Nilai-nilai sosial dalam tradisi Mappanre Temme’ di Kecamatan Tanete
Rilau, Kabupaten Barru. Rihlah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan, 1(1), 69–80.
Nisbayani, R. (2021). Akulturasi praktik keberagamaan Islam dalam tradisi perang timbung di Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah (Doctoral dissertation, UIN Mataram).
Nuruddin, N., & Nahar, N. (2022). Akulturasi praktik keberagamaan Islam dalam tradisi perang timbung di Desa Pejanggik Lombok Tengah. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 6(2).
Padli, E., Othman, M. K. B. H., Hajimia, H., Sanusi, A., & Aprillah, A. (2025). Discourse tradition and religious education: Islamic educational values in the Perang Timbung cultural practice. Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education, 6(2), 420–435.
Purnawirawan, F. (2023). Potret tradisi perang timbung dalam perspektif komunikasi ritual (Studi di Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah) (Doctoral dissertation, UIN Mataram).
Rohimi, W. D. (n.d.). Genealogi ritual tradisi perang timbung di Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
Sasmita, W. (2018). Tradisi upacara ritual siraman Sedudo sebagai wujud pelestarian nilai-nilai sosial. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(2), 207.
Sos, R. S. (2020). Genealogi dan ritualisme tradisi perayaan perang timbung. Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, 4(2), 117–129.
Sugara, H., & Perdana, T. I. (2021). Nilai moral dan sosial tradisi pamali di Kampung Adat Kuta sebagai pendidikan karakter. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 19(1), 1–15.
Copyright (c) 2025 Laila Nabila Rahmayanti Laila, Dinda, Fina, widia, Puput, hamid, Jepri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The FKIP University of Mataram Journals is Open Access Journals provides quality journal publication services to documenting and preserving scientific article from the results of your research