KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN BIVALVIA DI PERAIRAN PANTAI WAEMULANG KABUPATEN BURU SELATAN
Authors
Efraim Samson , Daniati KasaleDOI:
10.29303/jbt.v20i1.1681Published:
2020-02-27Issue:
Vol. 20 No. 1 (2020): Januari - AprilKeywords:
Bivalves, Diversity, Abundance, Waemulang,Articles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Abstrak: Bivalvia merupakan anggota kelas moluska yang memiliki nilai ekonomis dan menjadikannya sering dieksploitasi berlebih oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keanekaragaman dan kelimpahan bivalvia di Perairan Pantai Waemulang Kabupaten Buru Selatan. Pengambilan sampel dilakukan pada kondisi air surut dengan menggunakan metode transek linear kuadrat yang disesuaikan dengan luas area Perairan Pantai Waemulang, panjang garis pantai dan relif pantai. Disamping itu, dilakukan pula pengukuran parameter fisik kimia lingkungan sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bivalvia yang ditemukan terdiri dari 5 Ordo, 5 Family, 6 Genus, dan 7 Spesies, yakni Anadara antiquata, Gafrarium dispar, Modiolus modiolus, Fragum unedo, Pinna bicolor, Anadara granosa, dan Tapes literatus. Nilai kelimpahan tertinggi terdapat pada spesies Anadara antiquata, yakni 5.495 dan kelimpahan relatifnya 16.22%. Sedangkan nilai kelimpahan terrendah terdapat pada spesies Tapes literatus, yakni 4.272, dan kelimpahan relatifnya 12.61%. Nilai indeks keanekaragaman, yakni 1.93 atau termasuk kategori sedang dan indeks dominansi sebesar 0.14 yang menunjukkan tidak ada dominansi spesies. Hasil pengukuran parameter fisik kimia pun masih berada dalam kisaran optimal sesuai dengan standar baku mutu air laut untuk biota laut. Guna pemanfaatan dan pengelolaan bivalvia secara berkelanjutan di Perairan Pantai Waemulang Kabupaten Buru Selatan maka diperlukan penelitian sejenis secara berkala.
Kata Kunci: Bivalvia, Keanekaragaman, Kelimpahan, Waemulang.
Abstract: Bivalves is a member of the mollusk class with economic value and makes it often over exploited by the community. This study aims to determine the diversity index and abundance of bivalves in the Waemulang Coastal Waters of South Buru Regency. Sampling is done at low tide conditions using the linear quadratic transect method that is adjusted to the area of Waemulang Coastal Waters, coastline length and coastline. Besides that, physical chemical parameters were also measured as supporting data. The results showed that bivalves were found to consist of 5 Orders, 5 Families, 6 Genera, and 7 Species, namely Anadara antiquata, Gafrarium dispar, Modiolus modiolus, Fragum unedo, Pinna bicolor, Anadara granosa, and Tapes literatus. The highest abundance was found in Anadara antiquata, which was 5,495 and its relative abundance was 16.22%. While the lowest abundance was found in Tapes literatus, which was 4.272, and the relative abundance was 12.61%. Diversity index value is 1.93 or including a medium category and dominance index of 0.14 which shows no species dominance. The results of the measurement of physical chemical parameters are still in the optimal range in accordance with sea water quality standards for marine biota. For the sustainable use and management of bivalves in the Waemulang Coastal Waters, South Buru Regency, regular research is needed.
Keywords: Bivalves, Diversity, Abundance, Waemulang.
References
Adli, A., Rizal, A., & Yaââ¬â¢la, Z. R. (2016). Profil Ekosistem Lamun Sebagai Salah Satu Indikator Kesehatan Pesisir Perairan Sabang Tende Kabupaten Tolitoli. Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, 5(1), 49-62.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JSTT/article/view/6960/5597.
Aininnur, A., Putro, S. P., & Muhammad, F. (2015). Hubungan Faktor Fisika-Kimia Perairan Terhadap Kelimpahan Moluska di Area Keramba Jaring Apung Sistem Polikultur Teluk Awerange, Sulawesi Selatan. Jurnal Akademika Biologi, 4(4), 47-52.
https://ejournal43.undip.ac.id/index.php/biologi/article/view/19429/18428.
Akhrianti, I., Bengen, D. G., & Setyobudiandi, I. (2014). Spatial Distribution and Habitat Preference of Bivalvia in The Coastal Waters of Simpang Pesak Sub District, East Belitung District. Jurnal ilmu dan teknologi kelautan tropis, 6(1), 171-185. doi: https://doi.org/10.29244/jitkt.v6i1
Andra, S. D., Zulfikar, A., & Zen, L. W. (2014). Pola Sebaran dan Struktur Komunitas Pelecypoda di Perairan Ekosistem Padang Lamun Desa Teluk Bakau. (Skripsi), Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang, Riau.
Aprillia, P. A., & Sudibyo, M. (2019). Analisis Asam Amino Non Esensial Pada Kerang Bulu (Anadara antiquata) Di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara. Jurnal Biosains, 5(1), 23-30. doi: 10.24114/jbio.v5i1.12166
Budi, D. A., Suryono, C. A., & Ario, R. (2013). Studi Kelimpahan Gastropoda di Bagian Timur Perairan Semarang Periode Maretââ¬âApril 2012. Journal of Marine Research, 2(4), 56-65. doi: 10.14710/jmr.v2i4.3684
Dayanti, F., Bahtiar, & Ishak, E. (2017). Kepadatan dan Distribusi Kerang Bulu (Anadara antiquata L, 1758) Di Perairan Wangi-wangi Selatan Desa Numana Kabupaten Wakatobi. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 2(2), 113-122.
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JMSP/article/view/2578/1923.
Dharma, B. (1992). Siput dan Kerang Indonesia. Indonesia Shells II. Verlag Christa Hemmen. Wiesbaden.
Dharma, B. (2005). Recent and Fossil. Indonesian Shells. Conchbook. Germany.
Hermala, Zulfikar, A., & Razaââ¬â¢I, S. T. (2015). Hubungan Kerapatan Lamun Dengan Kelimpahan Bivalvia Dipesisir Pantai Dolpin Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan. (Skripsi), Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2015/09/jurnal-hermala-msp.pdf.
Hidayat, T. (2011). Profil Asam Amino Kerang Bulu (Anadara antiquata). (Skripsi), Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Insafitri. (2010). Keanekaragaman, Keseragaman, dan Dominansi Bivalvia di Area Buangan Lumpur Lapindo Muara Sungai Porong. Jurnal Kelautan, 3(1), 54-59. doi: https://doi.org/10.21107/jk.v3i1
Islami, M. M. (2013). Pengaruh Suhu dan Salinitas Terhadap Bivalvia. Oseana, 38(2), 1-10.
http://oseanografi.lipi.go.id/perpustakaan/repository/showpdf/430.
Kinasih, A. G. (2018). Studi Hubungan Struktur Komunitas Dan Indeks Ekologi Makrobenthos Dengan Kualitas Perairan Di Rumah Mangrove Wonorejo, Surabaya. (Skripsi), Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya.
http://digilib.uinsby.ac.id/27039/1/Aulia%20Gusti%20Kinasih_H74214011.pdf.
Kisman, D., Ramadhan, A., & Djirimu, M. (2016). Jenis-jenis dan Keanekaragaman Bivalvia di Perairan Laut Pulau Maputi Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala dan Pemanfaatannya Sebagai Media Pembelajaran Biologi. e-Jurnal Ilmu Pendidikan Biologi, 4(1), 1-14.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EBiol/article/view/7394/5918.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut, 32 C.F.R. (2004.
https://onlimo.bppt.go.id/Regulasi/km512004.htm).
Komala, R. (2012). Analisis Ekobiologi Sebagai Dasar Pengelolaan Sumberdaya Kerang Darah (A. granosa) di Teluk Lada Perairan Selat Sunda. (Tesis), Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Lailiyah, A., Susatyo, A., & Dzakiy, M. A. (2016). Keanekaragaman Jenis dan Persebaran Mollusca di Pantai Bondo dan Pantai Prawean Bandengan Kebupaten Jepara. Bioma: Jurnal Ilmiah Biologi, 5(2), 1-11. doi: 10.26877/bioma.v5i2.2525
Litaay, M., Darusalam, & Priosambodo, D. (2014). Struktur Komunitas Bivalvia di Kawasan Mangrove Perairan Bontolebang Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan. Paper presented at the Seminar Nasional MIPA, Bandung.
Mardiani, M. (2014). Keanekaragaman Kelas Bivalvia di Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. (Skripsi), Jurusan Tarbiyah Program Studi Tadris Biologi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
https://adoc.tips/studi-keanekaragaman-kelas-bivalvia-di-pantai-ujung-pandaran.html.
Marpaung, A. A. F. (2013). Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Ekosistem Mangrove Silvofishery Dan Mangrove Alami Kawasan Ekowisata Pantai Boe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. (Skripsi), Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Nurdin, J., Marusin, N., Asmara, A., Deswandi, R., & Marzuki, J. (2006). Kepadatan Populasi dan Pertumbuhan Kerang Darah Anadara antiquata L.(bivalvia: Arcidae) di Teluk Sungai Pisang, Kota Padang, Sumatera Barat. Makara Journal of Science, 10(2), 96-104. doi: 10.7454/mss.v10i2.201
Patty, S. I., & Rifai, H. (2013). Community Structure of Seagrass Meadows In Mantehage Island Waters, North Sulawesi. Jurnal Ilmiah Platax, 1(4), 177-186.
Pratiwi, R. (2010). Asosiasi Krustasea Di Ekosistem Padang Lamun Perairan Teluk Lampung. Ilmu Kelautan Indonesian Journal of Marine Sciences, 15(2), 66-76. doi: 10.14710/ik.ijms.15.2.66-76
Rajab, A., Bahtiar, & Salwiyah. (2016). Studi Kepadatan dan Distribusi Kerang Lahubado (Glauconome sp) Di Perairan Teluk Staring Desa Ranooha Raya Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 1(2), 103-114.
http://ojs.uho.ac.id/index.php/jmsp/article/view/2459.
Rappe, R. A. (2010). Struktur Komunitas Ikan Pada Padang Lamun Yang Berbeda Di Pulau Barrang Lompo. Jurnal ilmu dan teknologi kelautan tropis, 2(2), 62-73. doi: https://doi.org/10.29244/jitkt.v2i2
Rochmady. (2010). Rehabilitasi Ekosistem Padang Lamun. (Tesis), Program Pascasarjana, Universitas Hasanuddin, Makassar.
http://aquaticcommons.org/23572/1/ssrn-id3045214.pdf.
Rukanah, S. (2019). Keanekaragaman Kerang (Bivalvia) di Sepanjang Perairan Pantai Pancur Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran. (Skripsi), Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung.
http://repository.radenintan.ac.id/7276/1/skripsi%20siti%20rukanah.pdf.
Supratman, O., Sudiyar., & Farhaby, A. M. (2019). Kepadatan dan Pola Sebaran Bivalvia pada Ekosistem Padang Lamun di Perairan Pulau Semujur, Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Biosains, 5(1), 14-22. doi: 10.24114/jbio.v5i1.11862
Susiana. (2011). Diversitas dan Kerapatan Mangrove, Gastropoda dan Bivalvia di Estuari Perancak, Bali. (Skripsi), Program Studi Manajemen Suberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/130/2011_susiana_l21107001.pdf?sequence=2.
Wijayanti, H. M. (2007). Kajian Kualitas Perairan Di Pantai Kota Bandar Lampung Berdasarkan Komunitas Hewan Makrobenthos. (Tesis), Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang.
https://core.ac.uk/download/pdf/11717282.pdf.
Yuniarti, N. (2012). Keanekaragaman dan Distribusi Bivalvia dan Gastropoda (Moluska) di Pesisir Glayem Juntinyuat Indramayu Jawa Barat. (Skripsi), Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58979/g12nyu.pdf?sequence=1&isallowed=y.
License
Jurnal Biologi Tropis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright of the received article shall be assigned to the author as the owner of the paper. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Authors are permitted to disseminate published articles by sharing the link/DOI of the article at the journal. Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from the journal with an acknowledgment of initial publication to this journal.