Pengembangan Permainan Edukatif Jaq Jem Mai Mao Berbasis Kearifan Budaya Lokal di TK Sa'adatud Darain

Penulis

Budiman

DOI:

10.29303/jmp.v5i1.8648

Diterbitkan:

2025-02-28

Terbitan:

Vol 5 No 1 (2025): Februari

Articles

Cara Mengutip

Budiman. (2025). Pengembangan Permainan Edukatif Jaq Jem Mai Mao Berbasis Kearifan Budaya Lokal di TK Sa’adatud Darain. Jurnal Mutiara Pendidikan, 5(1), 442–462. https://doi.org/10.29303/jmp.v5i1.8648

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan di TK Sa’adatud Darain
Wakan Lombok Tengah, ditemukan bahawa dalam pelakasanaan pembelajaran
pada sentra alam tema binatang, guru belum smenggunakan permainan yang
edukatif dan masih berpatokan pada buku teks, dan tidak sesuai dengan
karakteristik materi dan karakteristik anak. Untuk itu salah satu alternatif untuk
memecahkan masalah tersebut adalah dengan mengembangkan permainan
edukatif yang sesuai dengan karakteristik lingkungan belajar anak sehingga
mampu memanfaatkan sentra yang telah tersedia. Tujuan penelitian ini adalah
menghasilkan permainan edukatif berbasis kearifan budaya lokal yang dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu altrenatif media pembelajaran yang menarik,
efisien dan efektif yang sesuai dengan lingkungan belajar anak. Pengembangan
permainan edukatif ini menggunakan metode pengembangan yang diadaptasi dari
Reiser dan Mollenda yang dikenal dengan model pengembangan ADDIE.
Prosedur pengembangan permainan edukatif ini melalui lima tahap yaitu: 1)
melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah
(kebutuhan), 2) membuat rancangan (blueprint). merumuskan tujuan
pembelajaran. 3) Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias
desain tadi menjadi kenyataan. 4) Implementasi adalah langkah nyata untuk
menerapkan system pembelajaran yang sedang kita buat.5) Evaluasi adalah
proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dikembangkan
berhasil. Dari hasil penelitian dan pengembangan dapat disimpulkan sebagai
berikut: a) Berdasarkan data keseluruhan yang diperoleh dari ahli isi/materi
pedidikan anak usia dini, permainan edukatif memiliki nilai kevalidan sebesar
80,55% dengan katagori valid, b) dari ahli media pembelajaran berupa permainan
edukatif berbasis kearifan lokal memiliki nilai kevalidan sebesar 83,65% dengan
kategori valid,c) dari praktisi pendidikan dalam hal ini adalah guru kelas
kelompok B memiliki kevalidan sebesar 92,24% dengan katagori valid. d) dari
hasil uji coba kelompok kecil, permainan edukatif “Jaq Jem Mai Mao” memiliki
nilai kemenarikan 93,75%, efisiensi sebesar 91,67%, dan keefektifan sebesar
97,22% semuanya dalam katagori valid. e) dari hasil penelitian kelompok besar
anak usia dini, permainan edukatif memiliki nilai kemenarikan sebesar 96%,
efisiensi sebesar 80,67% dan efektifitas sebesar 84% semuanya dalam katagori
valid atau layak digunakan.

Lisensi

Hak Cipta (c) 2025 Budiman

Creative Commons License

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Penulis yang menerbitkan Jurnal PAUD Unram setuju dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution License 4.0 (Lisensi CC-BY). Lisensi ini memungkinkan penulis untuk menggunakan semua artikel, kumpulan data, grafik, dan lampiran dalam aplikasi penambangan data, mesin pencari, situs web, blog, dan platform lain dengan memberikan referensi yang sesuai. Jurnal memungkinkan penulis untuk memegang hak cipta tanpa batasan dan akan mempertahankan hak penerbitan tanpa batasan.
  2. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di Jurnal Mutiara Pendidikan.
  3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka).