Pengembangan Instrumen Tes Model Ideation-Explanation Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan Masalah

Authors

Ahmad Busyairi , Parlindungan Sinaga

DOI:

10.29303/jpm.v15i5.1700

Published:

2021-01-09

Issue:

Vol. 16 No. 1 (2021): Januari 2021

Keywords:

Creative Thinking Ability, Problem Solving, Ideation-Explanation Model, Electric Current

Articles

Downloads

How to Cite

Busyairi, A., & Sinaga, P. (2021). Pengembangan Instrumen Tes Model Ideation-Explanation Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan Masalah. Jurnal Pijar Mipa, 16(1), 57–63. https://doi.org/10.29303/jpm.v15i5.1700

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif khusunya kreatif dalam konteks pemecahan masalah sangat dibutuhkan di era revolusi industri 4.0 ini. Oleh karena itu, setiap individu hendaknya tidak hanya dibekali dengan kemampuan pemecahan masalah semata melainkan juga harus dilatihkan kemampuan berpikir kreatif agar nantinya mereka dapat menyelesaiakan permasalahan dengan cara-cara yang kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif dalamàkonteksàpemecahan masalah. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model 4D. Pengembangan model 4D terdiri dari empat tahapan yaitu; pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebarluasan. Instrumen tes yang dikembangkan dalam penelitian ini berbentuk Ideation-Explanationà(I-E model). Adapun jumlah item soal(permasalahan terbuka) terdiri atas 5 (lima) permasalahanyang masing-masing permasalahan diikuti oleh 2 (dua) buah pertanyaan.Hasil analisis data memperlihatkanàbahwa semua itemàsoalàvalid dengan reliabilitas 0,79 dalam kategori tinggi. Ini menunjukkan bahwa instrumentesyang sudah dikembangkanàlayak untuk digunakan

References

Kusuma, Y. (2010). Creative Problem Solving. Tanggerang: Rumah Pengetahuan.

Al-khatib, B. A. (2012). The Effect of Using Brainstorming Strategy In Developing Creative Problem Solving Skills Among Female Students In Princess Alia University College. American International Journal of Contemporary Research, 2 (10), 29-38.

Brookhart, S. M. (2010). How to Assess Higher-Oder Thingking Skill in Your Classroom. Alexandria: Virginia USA.

Treffinger, D. J., Young, G.C., Selby, E.C., Shepardson, C. (2002). Assessing Creativity: A Guide for Educators. Florida: Center for Creative Learning Sarasota.

Isaksen, S. G. (1995). on the conceptual foundations of creative problem solving. a response to magyary beck. Creative of Inovation Managemen, 4 (1), 1628ââ¬â1635.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014). Impelementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Indonesia

Redhana, I. W., Syaââ¬â¢ban, S. (2014). Pengembangan Tes Keterampilan Berpikir Kreatif. Seminar Nasional Riset Inovatif II, 18-25.

Kim, K.H. (2006). Can we trust creativity tests? A review of the torrance tests of creative thinking (TTCT). Creativity Research Journal, 18 (1), 3ââ¬â14.

Hidayat, S.R., Setyadin, A.H., Hermawan, Kaniawati, I., Suhendi, E., Siahaan P., dan Samsudin, P. (2017) Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Pemecahan

Masalah pada Materi Getaran, Gelombang, dan Bunyi. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika. 2 (2), 157-166.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Wang, H.C, Chang, C.Y & Li, T.Y (2005). Automated Scoring for Creative Problem Solving Ability With Model Ideation-Explanation Modeling. Proceedings of The 13th International Conference On Computers In Education (ICCE2005).

Moma, L. (2015). Pengembangan Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Untuk Siswa SMP. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 4 (1), 27-41.

Isrok'atun, I., Hanifah, N., & Sujana, A. (2018). Melatih Kemampuan Problem Posing melalui Situation-Based Learning bagi Siswa Sekolah Dasar. UPI Sumedang Press.

Ishak, M., Jekti, D. S. D., & Sridana, N. (2017). Pengaruh Penerapan Pendekatan Saintifik Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Dan Kooperatif Tipe Stad Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik SDN 13 Ampenan. Jurnal Pijar Mipa, 12(1).

Kurniawati, D., Muhlis, M., & Makhrus, M. (2020). Validitas Multimedia Interaktif pada Materi Kemagnetan Berbasis Indikator Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif. Jurnal Pijar Mipa, 15(5), 527-532.

Ibrahim, I., Gunawan, G., & Kosim, K. (2020). Validitas Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Model Discovery dengan Pendekatan Konflik Kognitif. Jurnal Pijar Mipa, 15(3), 214-218.

Izzatunnisa, I., Andayani, Y., & Hakim, A. (2019). Pengembangan LKPD berbasis pembelajaran penemuan untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik pada materi kimia SMA. Jurnal Pijar Mipa, 14(2), 49-54.

Wulandari, N. I., Wijayanti, A., & Budhi, W. (2018). Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ipa Ditinjau dari Kemampuan Berkomunikasi Siswa. Jurnal Pijar MIPA, 13(1), 51-55.

Busyairi, A., & Sinaga, P. (2015, October). Profil keterampilan pemecahan masalah secara kreatif siswa SMA pada pokok bahasan listrik dinamis. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) (Vol. 4, pp. SNF2015-IV).

Author Biographies

Ahmad Busyairi, Universitas Mataram

Parlindungan Sinaga, Program Studi Pendidikan Fisika FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

License

The following terms apply to authors who publish in this journal:
1. Authors retain copyright and grant the journal first publication rights, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License 4.0 International License (CC-BY License) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and first publication in this journal.

2. Authors may enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., posting it to an institutional repository or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
3. Before and during the submission process, authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website), as this can lead to productive exchanges as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).