Pengembangan Bahan Ajar Jaringan Tumbuhan Berbasis Discovery Learning Siswa Kelas XI SMA

Authors

Nurul Hidayah , Muhlis Muhlis , I Putu Artayasa

DOI:

10.29303/jpm.v16i3.2546

Published:

2021-06-02

Issue:

Vol. 16 No. 3 (2021): Juni 2021

Keywords:

Pengembangan Bahan Ajar, Discovery Learning, Jaringan Tumbuhan

Articles

Downloads

How to Cite

Hidayah, N., Muhlis, M., & Artayasa, I. P. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Jaringan Tumbuhan Berbasis Discovery Learning Siswa Kelas XI SMA. Jurnal Pijar Mipa, 16(3), 358–365. https://doi.org/10.29303/jpm.v16i3.2546

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Abstrak: Pengembangan bahan ajar merupakan salah satu bentuk dari kegiatan proses pembelajaran untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, efisien sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai maka peran pendidik sangat penting untuk melakukan pengembangan bahan ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar jaringan tumbuhan berbasis discovery learning yang layak yaitu bahan ajar yang valid dan praktis. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan model ADDIE yang meliputi tahapan analyisis, design, develop, implementation, dan evaluation. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket. Angket diberikan kepada ahli materi untuk menilai validitas bahan ajar, ahli media untuk menilai keperaktisan bahan ajar dan respon siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap bahan ajar yang dikembangkan sebagai salah satu data pendukung kelayakan bahan ajar dari sisi pengguna. Hasil penilaian ahli untuk validitas menunjukkan skor 0.87 dan termasuk dalam kategori sangat valid. Sedangkan hasil penilaian keperaktisan bahan ajar yaitu 85% dengan kategori sangat praktis dan siswa memberikan penilaian dalam kategori sangat baik, dimana 11 dari 12 orang siswa memberikan penilaian sangat baik, dan 1 orang siswa memberikan penilaian baik. Sehingga kesimpulannya bahwa bahan ajar jaringan tumbuhan berbasis discovery learning yang dikembangkan layak digunakan pada pembelajaran biologi materi jaringan tumbuhan siswa kelas sebelas.

References

Fatma, Z., Hasanuddin., dan Safrida. (2019). Pengaruh Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreitis dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia di SMA Negeri 12 Banda Aceh. Serambi Konstruktivis. 1 (1), 67-73.

Khasanah, D., & Asih, T. (2017). Pengembangan Modul Berbasis Guided Discovery Pada Materi Protista Untuk Pembelajaran Biologi Siswa SMA Kelas X. Prosding Seminar Nasional Pendidikan dalam rangka Membangun Generasi Berpendidikan dan Relegius Menuju Indonesia Berkemajuan: 69-65. Universitas Muhammadiyah Metro.

Widyaningrum, R., Sarwanto., dan Karyanto, P. (2013). Pengembangan Modul Berorientasi POE (Predict, Observe, Explain) Berwawasan Lingkungan Pada Materi Pencemaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Sains Pascasarjana. 6(1), 100-117.

Trisnaningsih. (2007). Pengembangan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Mata Kuliah Demografi Teknik. Jurnal Ekonomi & Pendidikan. 4(2), 1-14.

Prastowo, A. (2014). Pengembangan bahan ajar tematik. Jakarta: Kencana.

Kemdikbud. (2013). Permendikbud no. 65 Tentang Standar Proses Pendidkan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemdikbud.

Zakrah, Z., Lestari. N., dan Kusmiati. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran Discovery Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas VIII di SMPN 3 Gunungsari Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Pijar MIPA 10(1), 57-63.

Ramdani, A., Jufri, A. W., Jamaluddin., dan Azizah, A. (2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Model Guided Discovery untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA. Prosding Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Universitas Mataram.

Purwaningsih, Y. U. (2014). Efektifitas pembelajaran biologi dengan pendekatan ilmiah menggunakan media wheel concerned. Jurnal Bioedukatika, 2(2), 38-41.

Mulyatingsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Retnawati, H. (2016). Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian (Panduan Peneliti, Mahasiswa, dan Psikometrian). Yogyakarta: Parama Publishing.

Riduwan. (2011). Sekal Pengukuran Varabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Widoyoko, S, E, P. (2011). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sahanim., Jamaluddin., Bahri, S., dan Artayasa. I. P. (2020). Perbandingan Hasil Belajar IPA Peserta Didik di SMPN 15 Mataram yang Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Model Pembelajaran Problem-Beased Learning. Jurnl Ilmiah Pendidikan Indonesia. 2(1), 1-10.

Hamniati, R., Jufri, A.W., dan Syukur, A. (2019). Pengaruh Implementasi Pendekatan Saintifik Terintegrasi Model Pembelajaran Diskovery Terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi IPA Kelas VIII SMPN 13 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia. 1(1), 108-114.

Prasetyo, I., Wahyuni, S., dan Lesmono, A. D. (2017). Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Discovery Learning pada Pokok Bahasan Energi Kalor untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di SMP. Prosding Seminar Nasional Pendidikan Fisika dalam Rangka Mengetahui Peran Pendidikan, Sains dan Teknologi Untuk Mengembangkan Budaya Ilmiah dan Inovasi Terbarukan dalam Mendukun Sustainable Development Goals (SDGs) 2030: 1-7. Jember, 24 September 2017.

Mudjito. (2001). Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka.

Indriana, D. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press.

Wigati, S. (2019). Pengaruh Kelengkapan Buku Refrensi Matematika Perpustakaan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa. Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar dan Menengah. 9(1), 1-6.

Ramdani, A., Jufri, A. W., Jamaluddin., dan Azizah, A. (2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Model Guided Discovery untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA. Prosding Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Universitas Mataram.

Nurhasikin., Ningsih, K., dan Titin, T. (2019). Pengembangan Modul Berbasis Discovery Learning Materi Struktur dan Fungdi Jaringan Tumbuhan SMA. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains.8(2), 163-178.

Ramdani, A., Jufri, A. W., Jamaluddin., dan Azizah, A. (2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Model Guided Discovery untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA. Prosding Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Universitas Mataram.

Illahi, M. T. (2012). Pembelajaran discovery Strategy & Mental Vocational Skill. Yogjakarta: DIVA Press.

Rifai, A. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Discovery Learning Dengan Produk Poster Bergambar Untuk Siswa SMA. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Febriyanto, B., Haryanti, Y.D., dan Komalasari, O. (2018). Peningkatan Pemahaman Konsep Matematis Melalui Penggunaan Media Kantong Bergambar Pada Materi Perkalian Bilangan di Kelas Dua Sekolah Dasar. Cakrawala Pendas. 4(2), 32-44.

Author Biographies

Nurul Hidayah, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan MIPA, FKIP, Universitas Mataram

Muhlis Muhlis, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan MIPA, FKIP, Universitas Mataram

I Putu Artayasa, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan MIPA, FKIP, Universitas Mataram

License

The following terms apply to authors who publish in this journal:
1. Authors retain copyright and grant the journal first publication rights, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License 4.0 International License (CC-BY License) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and first publication in this journal.

2. Authors may enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., posting it to an institutional repository or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
3. Before and during the submission process, authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website), as this can lead to productive exchanges as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).