The Effect of Seed Weight on Growth of Seaweeds Kappaphycus alvarezii in Integrated Marine Aquaculture of Ekas Bay, East Lombok Regency
Authors
Lalu Sofyan Satria Jaya , Muhammad Junaidi , Nanda DiniartiDOI:
10.29303/jbt.v22i2.3551Published:
2022-06-17Issue:
Vol. 22 No. 2 (2022): April - JuneKeywords:
Integrated Aquaculture Systems, Kappaphycus alvarezii.Articles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Integrated marine aquaculture or known as Integrated Multi-Tropical Aquaculture (IMTA) is an alternative development in aquaculture activities under the concept of environmental conservation. There are several important aspects in supporting the success of seaweed cultivation including the use of the right weight of seeds at the beginning of cultivation activities. The purpose of this study was to analyze the effect of seedling weight on the growth of Kappaphycus Alvarezii seaweed cultivated in integrated cultivation areas and to determine the best use of seed weight. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 3 replications to obtain 12 experimental units. The treatments used were the initial seedling weights of 50 g, 100 g, 150 g, and 200 g. The results showed that the effect of different seed weights on the integrated cultivation system with the longline method showed that the absolute average growth obtained ranged from 57.67 g to - 149.00 g while the average specific growth rate of seaweed ranged from 1.28%/day to - 3 ,31%/day and the best chlorophyll-a was found in the 50 g treatment with a value range of 0.628 mg/L to - 1.520 mg/L. It can be concluded that the use of seed weight gave a significantly different effect on the absolute growth and specific growth rate of Kappaphycus Alvarezii seaweed that was cultivated in an integrated manner and the use of the best seed weight with the best weight was 50 g.
References
Afandi, A., & Syam, A. (2020). Analisis Kuantitas Tiga Varietas Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii Yang Dibudidaya Dengan Metode Long Line. Jurnal Akuakultura Universitas Teuku Umar, 2(2).
Afifilah, I., Cokrowati, N., & Diniarti, N. (2021). The Weight of Seedlings Differs on the Growth of Sargassum sp. Jurnal Biologi Tropis, 21(1), 288. https://doi.org/10.29303/jbt.v21i1.2540
Afriliyeni, N. S. (2019). Analisis Tingkat Kesuburan Perairan Berdasarkan Kandungan Klorofil-A Pada Fitoplankton Di Perairan Pantai Kuri Kabupaten Maros (Doctoral Dissertation, Universitas Hasanuddin).
Amir, M. R. (2019). Studi kelayakan tambak untuk budidaya rumput laut (Gracilaria sp) di Desa Panyiwi Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone. Jurnal Environmental Science, 1(2).
Asni, A. (2015). Analisis Poduksi Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Berdasarkan Musim dan Jarak Lokasi Budidaya Di Perairan Kabupaten Bantaeng. Jurnal Akuatika Vol. VI No, 140, 153.
Cokrowati, N., Arjuni, A., & Rusman, R. (2018). Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii Hasil Kultur Jaringan. Jurnal Biologi Tropis, 18(2), 216-223.
Damayanti, T., Aryawati, R., & Hurun, T. (2019). Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma Cottonii (Kappaphycus Alvarezi) Dengan Bobot Bibit Awal Berbeda Menggunakan Metode Rakit Apung Dan Long Line Di Perairan Teluk Hurun, Lampung. Maspari Journal, 11(October 2017), 17–22.
Erwansyah, E., Cokrowati, N., & Sunaryo, S. (2021). Kondisi Perairan Pantai Jelenga Sumbawa Barat sebagai Area Budidaya Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii. Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science), 9(2), 94-98.
Hamuna, B., Tanjung, R. H. R., Suwito, S., & Maury, H. K. (2018). Konsentrasi Amoniak, Nitrat Dan Fosfat Di Perairan Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura. EnviroScienteae, 14(1), 8. https://doi.org/10.20527/es.v14i1.4887.
Hayati, H., Dirgayusa, I. G. N. P., & Puspitha, N. L. P. R. (2017). Laju Pertumbuhan Kerang Abalon Haliotis squamata Melalui Budidaya IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) di Pantai Geger, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(2), 253. https://doi.org/10.24843/jmas.2018.v4.i02.253-262.
Ismail, A., & Tuiyo, R. (2015). Pengaruh Berat Bibit Awal Berbeda terhadap Pertumbuhan Kappaphycus alvarezii di Perairan Teluk Tomini. The NIKe Journal, 3(4).
Majid, A., Cokrowati, N., & Diniarti, N. (2016). ( Eucheuma cottonii ) Pada Kedalaman Yang Berbeda Di Teluk Ekas , Timur Seaweed Growth Eucheuma Cottonii On Different Depths In Ekas Bay ,. E-Journal BUDIDAYA PERAIRAN, 2–5.
Marjud, T., Aditya , P, B., & Abdullah, S. (2020). Laju Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus Alvarezii) Yang Dibudidayakan Dengan Sistem Budidaya Terintegrasi Di Perairan Kepulauan Banda Naira, MALUKU. GAGONA: Jurnal Program Studi Budidaya Perairan STP Hatta-Sjahrir Banda Naira, 1(1), 1-10.
Maulani, R. K. (2017). Histopatologi rumput laut Kappaphycus alvarezii, Doty 1986 varietas coklat dan hijau yang terserang peyakit ice-ice.
Ode, I. (2013). Kandungan Alginat Rumput Laut Sargassum Crassifolium Dari Perairan Pantai Desa Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 6, 47. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.6.0.47-54.
Patty, S. I., Arfah, H., & Abdul, M. S. (2015). Zat Hara (Fosfat, Nitrat), Oksigen Terlarut Dan pH Kaitannya dengan Kesuburan Di Perairan Jikumerasa, Pulau Buru. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 3(1), 43-50.
Radiarta, I. N., & Erlania, E. (2015). Indeks Kualitas Air Dan Sebaran Nutrien Sekitar Budidaya Laut Terintegrasi Di Perairan Teluk Ekas, Nusa Tenggara Barat: Aspek Penting Budidaya Rumput Laut. Jurnal Riset Akuakultur, 10(1), 141-152.
Risnawati, Ma’ruf, K., Haslianti. (2018). Studi Kualitas Air Kaitanya Dengan Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Pada Rakit Jaring Apung Di Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 4(2): 155-164
Rosyidah, D. R. A. (2020). Kajian Literatur Keragaman Bakteri Terkait Kemunculan Penyakit Ice-ice Pada Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii).
Wulang, H., Tjendawangi, A., & Kangkan, A. L. (2019). Pengaruh jumlah titik tanam vertical terhadap pertumbuhan dan kandungan karaginan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) varietas cokelat pada metode vertikultur. Jurnal Aquatik, 2(2), 1-10.
Yuniarsih, E., Nirmala, K., Direktorat, S., Perikanan, J., Timur, C., Perikanan, D. B., Minggu, P., & Gerupuk, T. (2014). Tingkat Penyerapan Nitrogen Dan Fosfor Pada Budidaya Rumput Laut Berbasis Imta ( Integrated Multi-Trophic Aquaculture ) Di Teluk Gerupuk , Lombok Tengah ,. 487–500.
Yusran, Y., Cinnawara, H. T., & Syarifuddin, M. (2021). Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma Cottoni Dengan Bobot Bibit Berbeda Menggunakan Jaring Trawl Dan Long Line. Fisheries Of Wallacea Journal, 2(1), 10-19..
Afandi, A., & Syam, A. (2020). Analisis Kuantitas Tiga Varietas Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii Yang Dibudidaya Dengan Metode Long Line. Jurnal Akuakultura Universitas Teuku Umar, 2(2).
Afifilah, I., Cokrowati, N., & Diniarti, N. (2021). The Weight of Seedlings Differs on the Growth of Sargassum sp. Jurnal Biologi Tropis, 21(1), 288. https://doi.org/10.29303/jbt.v21i1.2540
Afriliyeni, N. S. (2019). Analisis Tingkat Kesuburan Perairan Berdasarkan Kandungan Klorofil-A Pada Fitoplankton Di Perairan Pantai Kuri Kabupaten Maros (Doctoral Dissertation, Universitas Hasanuddin).
Amir, M. R. (2019). Studi kelayakan tambak untuk budidaya rumput laut (Gracilaria sp) di Desa Panyiwi Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone. Jurnal Environmental Science, 1(2).
Asni, A. (2015). Analisis Poduksi Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Berdasarkan Musim dan Jarak Lokasi Budidaya Di Perairan Kabupaten Bantaeng. Jurnal Akuatika Vol. VI No, 140, 153.
Cokrowati, N., Arjuni, A., & Rusman, R. (2018). Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii Hasil Kultur Jaringan. Jurnal Biologi Tropis, 18(2), 216-223.
Damayanti, T., Aryawati, R., & Hurun, T. (2019). Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma Cottonii (Kappaphycus Alvarezi) Dengan Bobot Bibit Awal Berbeda Menggunakan Metode Rakit Apung Dan Long Line Di Perairan Teluk Hurun, Lampung. Maspari Journal, 11(October 2017), 17–22.
Erwansyah, E., Cokrowati, N., & Sunaryo, S. (2021). Kondisi Perairan Pantai Jelenga Sumbawa Barat sebagai Area Budidaya Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii. Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science), 9(2), 94-98.
Hamuna, B., Tanjung, R. H. R., Suwito, S., & Maury, H. K. (2018). Konsentrasi Amoniak, Nitrat Dan Fosfat Di Perairan Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura. EnviroScienteae, 14(1), 8. https://doi.org/10.20527/es.v14i1.4887.
Hayati, H., Dirgayusa, I. G. N. P., & Puspitha, N. L. P. R. (2017). Laju Pertumbuhan Kerang Abalon Haliotis squamata Melalui Budidaya IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) di Pantai Geger, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(2), 253. https://doi.org/10.24843/jmas.2018.v4.i02.253-262.
Ismail, A., & Tuiyo, R. (2015). Pengaruh Berat Bibit Awal Berbeda terhadap Pertumbuhan Kappaphycus alvarezii di Perairan Teluk Tomini. The NIKe Journal, 3(4).
Majid, A., Cokrowati, N., & Diniarti, N. (2016). ( Eucheuma cottonii ) Pada Kedalaman Yang Berbeda Di Teluk Ekas , Timur Seaweed Growth Eucheuma Cottonii On Different Depths In Ekas Bay ,. E-Journal BUDIDAYA PERAIRAN, 2–5.
Marjud, T., Aditya , P, B., Abdullah, S. (2020). Laju Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus Alvarezii) Yang Dibudidayakan Dengan Sistem Budidaya Terintegrasi Di Perairan Kepulauan Banda Naira, MALUKU. GAGONA: Jurnal Program Studi Budidaya Perairan STP Hatta-Sjahrir Banda Naira, 1(1), 1-10.
Maulani, R. K. (2017). Histopatologi rumput laut Kappaphycus alvarezii, Doty 1986 varietas coklat dan hijau yang terserang peyakit ice-ice.
Mustafa, A. A., Tarunamulia, T., Hasnawi, H., & Radiarta, I. N. (2017). Karakteristik dan kesesuaian perairan untuk budidaya rumput laut di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Jurnal Riset Akuakultur, 12(2), 187-196.
Ode, I. (2013). Kandungan Alginat Rumput Laut Sargassum Crassifolium Dari Perairan Pantai Desa Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 6, 47. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.6.0.47-54.
Patty, S. I., Arfah, H., & Abdul, M. S. (2015). Zat Hara (Fosfat, Nitrat), Oksigen Terlarut Dan pH Kaitannya dengan Kesuburan Di Perairan Jikumerasa, Pulau Buru. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 3(1), 43-50.
Radiarta, I. N., & Erlania, E. (2015). Indeks Kualitas Air Dan Sebaran Nutrien Sekitar Budidaya Laut Terintegrasi Di Perairan Teluk Ekas, Nusa Tenggara Barat: Aspek Penting Budidaya Rumput Laut. Jurnal Riset Akuakultur, 10(1), 141-152.
Risnawati, Ma’ruf, K., Haslianti. (2018). Studi Kualitas Air Kaitanya Dengan Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Pada Rakit Jaring Apung Di Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 4(2): 155-164
Rosyidah, D. R. A. (2020). Kajian Literatur Keragaman Bakteri Terkait Kemunculan Penyakit Ice-ice Pada Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii).
Wulang, H., Tjendawangi, A., & Kangkan, A. L. (2019). Pengaruh jumlah titik tanam vertical terhadap pertumbuhan dan kandungan karaginan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) varietas cokelat pada metode vertikultur. Jurnal Aquatik, 2(2), 1-10.
Yuniarsih, E., Nirmala, K., Direktorat, S., Perikanan, J., Timur, C., Perikanan, D. B., Minggu, P., & Gerupuk, T. (2014). Tingkat Penyerapan Nitrogen Dan Fosfor Pada Budidaya Rumput Laut Berbasis Imta ( Integrated Multi-Trophic Aquaculture ) Di Teluk Gerupuk , Lombok Tengah ,. 487–500.
Yusran, Y., Cinnawara, H. T., & Syarifuddin, M. (2021). Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma Cottoni Dengan Bobot Bibit Berbeda Menggunakan Jaring Trawl Dan Long Line. Fisheries Of Wallacea Journal, 2(1), 10-19.
Zainuddin, F., & Nofianti, T. (2022). Pengaruh Nutrient N Dan P Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Pada Budidaya Sistem Tertutup. Jurnal Perikanan Unram, 12(1), 119-127.
License
Copyright (c) 2022 Lalu Sofyan Satria Jaya, Muhammad Junaidi, Nanda Diniarti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Biologi Tropis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright of the received article shall be assigned to the author as the owner of the paper. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Authors are permitted to disseminate published articles by sharing the link/DOI of the article at the journal. Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from the journal with an acknowledgment of initial publication to this journal.