APLIKASI SISTEM BAGANG APUNG SEDERHANA DENGAN TEKNOLOGI KRAMBA JARING APUNG UNTUK BUDIDAYA NELAYAN KECIL DI DESA KETAPANG RAYA LOMBOK TIMUR
Authors
Abdul Syukur , Lalu Zulkifli , Didik SantosoPublished:
2018-10-24Issue:
Vol. 1 No. 2 (2018): AgustusArticles
Downloads
How to Cite
Metrics
Abstract
Masalah utama nelayan kecil di lokasi pengabdian adalah hasil tangkapan ikan yang terus menurun. Implikasinya, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar dari hasil melaut. Oleh karena itu dibutuhkan program pemberdayaan yang dapat menjadi solusi matapencaharian yang berkelanjutan. Program pemberdayaan yang relevan untuk nelayan kecil di lokasi pengabdianÃÂ adalah budidaya laut. Sistem budidaya yang dikembangkan adalah sistem integrasi bagang apung sederhana dengan teknologi keramba jaring apung (KJA). Tujuan dari programÃÂ ini adalah kelompok nelayan kecil dapat melakukan budidaya sebagai suplemen matapencaharian berkelanjutan melalui penerapan teknologi KJA yang terintegrasi dengan bagang apung sederhana. Target khusus dari program ini adalah transfer teknologi budidaya pada nelayan kecil untuk keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kooperatif melalui pelatihan model pembelajaran orang dewasa (andragogi) dan pembuatan contoh model penerapan integrasi bagang apung sederhana dengan teknologi KJA. Hasil dari program pengabdian pada masyarakat, bahwa sistem produksi dengan teknologi bagang apung dalam satu unit produksi cukup efektif dan efisien untuk keberlanjutan budidaya ramah lingkungan nelayan kecil pada lokasi pengabdian. Selain itu, nelayan kecil memiliki optimisme terhadap matapencaharian tambahan dari usaha budidaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Oleh karena itu, pengembangan teknologi budidaya dapat dipertimbangakan dalam kebijakan pemberdayaan masyarakat pesisir.References
Basurto, X., A., Bennett, A., Weaver., H., Dyck., S. R-V., and Aceves-Bueno, J-S. 2013. Cooperative and noncooperative strategies for small-scale fisheriesââ¬â¢ self-governance in the globalization era: implications for conservation. Ecology and Society. 18(4), 38.
Badan Pusat Statistik Lombok Timur. 2015. Lombok Timur dalam Angka. Selong Lombok Timur NTB
Hardy, P.Y., Bene C., Doyen, L., Pereau, J.C., dan , D. 2013. Viability and resilience of small-scale fisheries through cooperative arrangements. Cahiers du GREThA Working papers of GREThA, 1-35.
Gunalan B, Jaikumar, Kanagu L dan Stella C. 2011. Culturing a rabbit fish (Siganus canalicullatus)in cages: A study from Palk Bay, Sout East Coast of India. International Journal of Water Resources and Environmental Engineering. 3(11), 251 ââ¬â 257.
Jaikumar, M. A. 2012. review on biologyand aquaculture potential of rabbit fish in tamilnadu (Siganus canaliculatus). IJPAES. 3(2), 57-63
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomer 1 tahuan 2015 tentang Penangkapan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus pelagicus spp.) Lembaran Negara Tahun 2015 Nomer 7.
Perez, M.L, M.D. Pido, L.R. Garces dan N.D. Salayo. 2012. Towards Sustainable Development of Small-Scale Fisheries in the Philippines: Experiences and Lessons Learned from Eight Regional Sites. WorldFish. Penang, Malaysia.
Santoso, D., Baskoro, M.S, Simbolon, D., Y., dan Mustaruddin. 2015. The Status and Utilization Rate of Squid (Loligo edulis ) in Alas Strait at West Nusa Tenggara Province. IJSBAR. 20(2), 296-303
Satyawan NM, Wardiatno Y dan, Kurnia R. 2014. Keanekaragaman Spesies dan Zonasi Habitat Echinodermata di Perairan Pantai Semerang, Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis. 14(2), 83-92
Syukur, A. 2013. Pengetahuan Ekologi Masyarakat Lokal sebagai Indikator Penilaian Potensi Lamun (Seagrass) di Tanjung Luar Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis. 13( 2), 209-217
Syukur, A., Wardiatno, Y., Muchsin, I., & Kamal, M.M. 2014. Status Trofik Ikan yang Berasosiasi dengan Lamun (Seagrass) di Tanjung Luar Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis. 14(2),162-170.
Syukur, A. 2015. Distribusi, Keragaman Jenis Lamun (Seagrass) dan Status Konservasinya di Pulau Lombok. Jurnal Biologi Tropis. 15(2),171-182
Syukur A, Mahrus, Syachruddin. 2016. The potential assessment environment friendly aquaculture of small-scale fishermen as a conservation strategy seagrass beds in coastal areas of Tanjung Luar East Lombok, Indonesia. International Journal of Fisheries and Aquatic Studies. 4(2), 22-27.
Syukur, A., Wardiatno, Y., Muchsin, I., & Kamal, M.M . 2017. Threats to Seagrass Ecology and Indicators of the Importance of Seagrass Ecological Services in the Coastal Waters of East Lombok, Indonesia. American Journal of Environmental Sciences. 13(3), 251-265
Wright, A., Stacey, N., & Holland, P. 2006. The cooperative framework for ocean and coastal management in the Pacific Islands: Effectiveness, constraints and future direction. Ocean and Coastal Management: 49, 739-763.
License
Penulis yang menerbitkan Jurnal Pendidikan dan Pengembangan (JPPM) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawahÃÂ Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike License 4.0 (Lisensi CC-BY-SA). Lisensi ini memungkinkan penulis untuk menggunakan semua artikel, kumpulan data, grafik, dan lampiran dalam aplikasi penambangan data, mesin pencari, situs web, blog, dan platform lain dengan memberikan referensi yang sesuai. Jurnal memungkinkan penulis untuk memegang hak cipta tanpa batasan dan akan mempertahankan hak penerbitan tanpa batasan.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya diÃÂ Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (JPPM).
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka).