ANALISIS HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (PORTUNUS PELAGICUS) SEBAGAI TARGET UTAMA DAN KOMPOSISI BY-CATCH ALAT TANGKAP GILLNET DI PERAIRAN PANTAI PURIRANO, SULAWESI TENGGARA
Authors
Normayanti Thamrin Mardhan , La Sara , Asriyana AsriyanaDOI:
10.29303/jbt.v19i2.1217Published:
2019-10-19Issue:
Vol. 19 No. 2 (2019): Juli - DesemberKeywords:
Rajungan (Portunus pelagicus), Bycatch, Gillnet, PuriranoArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Abstrak : Penangkapan rajungan di perairan Pantai Purirano umumnya dilakukan oleh usaha perikanan rajungan skala kecil, yang menggunakan jaring insang (gillnet). Gillnet merupakan alat tangkap pasif yang pengoperasiannya tidak merusak sumberdaya hayati perairan. Walaupun demikian, gillnet merupakan alat tangkap yang tingkat selektivitasnya rendah, sehingga dikhawatirkan hasil tangkapan sampingan (bycatch) lebih banyak daripada hasil tangkapan utama (target species). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi hasil tangkapan rajungan (portunus pelagicus) sebagai target utama dan komposisi bycatch alat tangkap gillnet di perairan Pantai Purirano.Sampel rajungan ditangkap menggunakan jaring insang (gillnet) dengan ukuran mata jaring 4 inci & lebar jaring 80 cm. Hasil tangkapan selama penelitian diperoleh 29 jenis dari 25 famili. Hasil tangkapan yang diutamakan adalah rajungan dari famili Portunidae, tetapi terdapat juga jenis-jenis lain yang juga tertangkap (bycatch), yang sebagian dimanfaatkan (useable) dan sebagian lain dibuang ke laut (discarded). Jumlah total hasil tangkapan rajungan jantan selama penelitian adalah 58 ekor (54%) dan betina sebanyak 50 ekor (46%). Indeks dominansi hasil tangkapan tergolong rendah yaitu berkisar 0,21 ââ¬â 0,27. Hal ini mengindikasikan bahwa selektivitas alat tangkap jaring insang tergolong rendah.
Kata Kunci : Rajungan (Portunus pelagicus), Bycatch, Gillnet, Purirano
Abstrack : Catching crabs in Purirano Beach is generally carried out by small-scale crab fishing businesses, which use gillnet.ÃÂ Gillnet is a passive fishing gear whose operation does not damage aquatic biological resources.ÃÂ However, gillnet is a fishing tool with a low selectivity level, so it is feared that bycatch by-catch is more than the main catch (target species).ÃÂ This study aims to determine the proportion of crab catches (portunus pelagicus) as the main target and the composition of gillnet fishing gear bycatch in Purirano Beach waters.ÃÂ Swimming crab samples were captured using gill nets with mesh sizes of 4 inches & net width of 80 cm.ÃÂ The catch during the study obtained 29 species from 25 families.ÃÂ The preferred catch is crabs from the family Portunidae, but there are also other species that are also caught (bycatch), some are used (useable) and some others are thrown into the sea (discarded).ÃÂ The total number of male crab catches during the study was 58 individuals (54%) and 50 females (46%).ÃÂ The catch index dominance is relatively low, in the range of 0.21 - 0.27.ÃÂ This indicates that the selectivity of gill nets is relatively low.
Keywords : Rajungan (Portunus pelagicus), Bycatch, Gillnet, Purirano
References
Abidin, Z. (2000). Studi Tentang Selektivitas Jaring Rampus Terhadap Ikan Kembung (Rastrelliger spp) di Teluk Jakarta. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Adam, I. & Jaya, M.F. Sondita (2006). Model Numerik Difusi Populasi Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Selat Makassar. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 13(2): 83-88.
Astrini, E. D. (2004). Selektivitas Trammel Net Terhadap Udang di Perairan Pelabuhanratu Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Aswady, I. (2008). Krustacea sebagai Konsumen di Padang Lamun. Oseana, 33 (1): 1-9.
Bondang (2018). Studi Keanekaragaman Hasil Tangkapan Jaring Insang Rajungan di Perairan Towea Kecamatan Towea Kabupaten Muna. Skripsi. Universitas Halu Oleo. Kendari.
Dulvy N.K., Sadovy Y. & Reynolds J.D. (2003). Extinction vulnerability in marine populations. Fish Fish. 4, 25ââ¬â64.
Erzini, K., Bentes, L., Coelho, R., Correia, C., Lino, P.G., Monteiro, P., Ribeiro, J. & Gonçalves, J.M.S., (2002). Recruitment of Sea Breams (Sparidae) and other commercially important species in the Algarve (SouthernPortugal). Commission of the European Communities DG XIV/C/1- Final Report 178 p. + appendices.
Iskandar, D. (2011). Analisis Hasil Tangkapan Sampingan Bubu yang Dioperasikan di Perairan Karang Kepulauan Seribu. Jurnal. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 6(2): 31-37.
La Sara. O. & Astuti (2015). Harvest Control Rule Rajungan (Portunus pelagicus) Di Perairan Sulawesi Tenggara. Prosiding Simposium Nasional Kelautan Dan Perikanan II. Ekosistem Laut, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan. Makassar. 5 Oktober 2015.
Mardjudo, A. (2011). Analisis Hasil Tangkapan Sampingan (Bycatch) dalam Perikanan Pukat Pantai Jenis Krakat di Teluk Kota Palu Sulawesi Tengah. Jurnal. Universitas Alkhairaat. Palu. 6(2): 40.
Muhajirah, E. (2017). Keanekaragaman Ikan dan Hasil Tangkapan Sampingan (By-Catch) pada Perikanan Jaring Insang (Gillnet) di Perairan Lalowaru Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Skripsi. Universitas Halu Oleo. Kendari.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. Nomor 56 tahun (2016) tentang Larangan Penangkapan dan/ atau Pengeluaran Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.) dan Rajungan (Portunus spp.) dari Wilayah Negara Indonesia.
Pratiwi, R. (2010). Asosiasi Krustacea di Ekosistem Padang Lamun Perairan Teluk Lampung. Jurnal Ilmu Kelautan, 15 (2): 66-76.
Nugraha, B. & Wagiyo, K. (2006). Hasil Tangkapan Sampingan (Bycatch) Tuna Long Line Di Perairan Laut Banda. Prosiding Hasil-Hasil Riset. Pusat Riset Perikanan Tangkap. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 1(2): 30-35.
Odum, E.P. (1996). Dasar-Dasar Ekologi (Terjemahan T. Samingan) Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 697 hal.
Potter IC & de Lestang S. (2000). The biology of the blue swimmer crab Portunus pelagicus in the Leschenault Estuary and Koombana Bay in south-western Australia. Journal of the RoyalSociety of Western Australia 83: 443-458.
Prasetyo GD, Fitri ADP & Yulianto T. (2014). Analisis Daerah Penangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) berdasarkan Perbedaan Kedalaman Periaran dengan Jarig Arad (Mini Trawl) di Perairan Demak. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 3(3): 257ââ¬â266.
Pratama R. (2012). Pengaruh Perbedaan Ukuran Mata Jaring Rampus Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layang (Decapterus kurroides) Di Perairan Cisolok, Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Purnama P. R., N. W. Nastiti, M. E. Agustin, & M. Affandi. (2011). Diversitas Gastropoda di Sungai Sukamade, Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Airlangga. Surabaya.
Rainaldi, B., Zamdial & Hartono, D. (2017). Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian. Jurnal. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Rauf, A., Kasim, A. & Ramadhan, A. 2016. Struktur Komunitas Kepiting Di Hutan Mangrove Kecamatan Toribulu Kabupaten Parigi Moutong Dan Pemanfaatan Sebagai Media Pembelajaran Biologi. Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulak, 5 (1): 78-85.
Rochet MJ, Collie JS, Jennings S. & Hall SJ. (2011). Does selective fishing conserve community biodiversity Predictions from a length-based multispecies model. Can. J.Fish.Aquat.Sci. 68 (3): 469-486.
Rusmilyansari (2012). Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori Status Penangkapan Ikan yang Bertanggung Jawab di Perairan Tanah Laut. Fish Scientiae, 2(4): 143-153.
Setyadji, B. & Nugraha, B. (2012). Hasil Tangkap Sampingan (HTS) Kapal Rawai Tuna di Samudera Hindia yang Berbasis di Benoa. Peneliti pada Loka Penelitian Perikanan Tuna Benoa. Bali.
Suadela, P. (2004). Analisis Tingkat Keramahan Lingkungan Unit Penangkapan Jaring Rajungan (Studi Kasus Teluk Banten). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suharyanto (2005). Pemeliharaan Induk Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus) dengan warna dasar bak yang berbeda. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros. Sulawesi Selatan. 12-19 hal.
Sumpton WD, Potter MA & Smith GS. (1994). Reproduction and Growth of the Commercial Sand Crab (Portunus pelagicus) in Moreton Bay Queensland. Asian Fisheries Science 7(1994) : 103-133.
Syahrir (2011). Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Rajungan (Portunus pelagicus) untuk Pemanfaatan Berkelanjutan (Kasus: Teluk Bone, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara) [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Tambunan, Sutan Barita S., Fauziyah & Fitri Agustriani (2010). Selektivitas Drift Gillnet Pada Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger Kanagurta) Di Perairan Belawan Pantai Timur Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara. Jurusan Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia
White, W. T., P. R. Last, Dharmadi, R. Faizah, U. Chodorojah, B.I. Prisantoso, J. J. Pogonoski, M. Puckridge & S. J. M. Blader (2013). Jenis-jenis ikan di Indonesia. Canberra ACT. Australia. 155 hlm.
Wiyono, E. S., Yamada, S., Tanaka, E. & Kitakado, T (2006). Fishing strategy for target spesies of small-scale fisheries in Pelabuhan Ratu Bay, Indonesia.
Ye, Y. A.H. A. & M.A. Mohammed. (2000). By-Catch and Discard of Kuwait Shrimp Fishery. Fisheries Research. 45: 9-19.
License
Jurnal Biologi Tropis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright of the received article shall be assigned to the author as the owner of the paper. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Authors are permitted to disseminate published articles by sharing the link/DOI of the article at the journal. Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from the journal with an acknowledgment of initial publication to this journal.