Pengembangan Modul Kimia Berbasis Etnosains Dengan Mengangkat Kebiasaan Petani Garam

Authors

Rizki Utari , Yayuk Andayani , Lalu Rudyat Telly Savalas

DOI:

10.29303/jpm.v15i5.2081

Published:

2020-11-30

Issue:

Vol. 15 No. 5 (2020): Edisi Khusus Penelitian Pengembangan Pengkajian Ilmu dan Pengajaran MIPA

Keywords:

Pengembangan, Modul Kimia, Etnosains

Articles

Downloads

How to Cite

Utari, R., Andayani, Y., & Savalas, L. R. T. (2020). Pengembangan Modul Kimia Berbasis Etnosains Dengan Mengangkat Kebiasaan Petani Garam. Jurnal Pijar Mipa, 15(5), 478–481. https://doi.org/10.29303/jpm.v15i5.2081

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul kimia berbasis etnosains yang valid dan praktis dengan mengangkat kebiasaan petani garam. Penelitian ini mengacu pada model 4D dari Tiahgrajan, S. Semmel & Semmel yang dimodifikasi menjadi tiga tahap yaitu define, design, dan develop. Modul kimia dilakukan ujicoba kevalidan dan kepraktisan sebelum digunkaan dalam pembelajaran kimia. Validasi dilakukan oleh tiga tim ahli dan disesuaikan dengan tabel penskoran, sedangkan uji kepraktisan menggunakan angket respon peserta didik dengan menggunakan skla likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul kimia berbasis etnosains dalam kategori layak dan praktis digunakan dalam pembelajaran dengan perolehan skor berturut-turut sebesar 0.91 dan 3.00.

References

Sumarni, W., & Sudarmin. (2018). Etnosains dalam Pembelajaran Kimia: Prinsip, Pengembangan dan Implementasinya. Semarang: Unnes Press.

Syahirah, M., et al. (2020). Development module based on STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) in Electrochemistry. Journal Pijar Mipa, 15(4). 317-324.

Lia, R. M., Udaibah, W., & Mulyatun, M. (2016). Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berorientasi Etnosains Dengan Mengangkat Budaya Batik Pekalongan. Unnes Science Education Journal, 5(3).

Azalia, I. (2020). Pengaruh Penerapan E-Book Bermuatan Stem Terintegrasi Etnosains Terhadap Keterampilan Generik Sains Peserta Didik Pada Materi Kesetimbangan Kimia (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Jegede, O. & Aikenhead, G. (1999). Transcending Cultural Borders: Implications for Secondary Students Attitude Toward Science. Research in Science Education, 19. 155-164.

Baker, D., & Taylor, P. C. (1995) the Effect of Culture on the Learning of Science in Nn-Western Countries: The Result of an Integrated Research Review. International Journal of Science Education. 17(6). 695-704.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madarasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta: Kemendikbud.

Joseph, M.R.(2010). Ethnoscience and Problems of Method in the Social Scientific Study of Religion. Oxford Journals, 39(3). 241-249.

Arfianawati, S., Sudarmin, & Sumarni, W. (2016). Model Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik. Jurnal Pengajaran MIPA, 21(1), 46-51.

Sudarmin, R. F. K., Nuswowati, M., & Sumarni, W. (2017). Development of Ethnoscience Approach in The Module Theme Substance Additives to Improve the Cognitive Learning Outcome and Studentââ¬â¢s entrepreneurship. In IOP Conference Series: Journal of Physics (Vol. 824, No. 012024, pp. 1-14).

Kumalasari, L. (2019). Pengembangan Suplemen Bahan Ajar IPA Bermuatan Etnosains Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Karakter Siswa Sekolah Dasar (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Wayan, S. I. (2010). Pengembangan buku ajar sains SMP mengintegrasikan content dan context pedagogi budaya Bali. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 43(1).

Thiagarajan, S., Semmel, D., & S&, S. M. (1974) Instructional Development for training teacher of exceptional children. Source book, Bloominton: Center For innovation on teaching the handicapped.

Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Stanley, W.B & N.W. Brickhouse. (2001). The Multicultural Question Revisited. Science Education, 85(I). 35-48.

Michie, M. (2002). Why Indigenous Science Should be Included in the SchoolCurriculum. Journal of Cognition and Culture, 4(3-4). 409-450.

Erinosho, S. Y. (2013). Integrating Indigenous Science with School Science for Enhanced Learning: A Nigerian Example. International Journal for cross-Disciplinary Subjects in education (IJCDSE), 4(2), 1137-1143.

Rahayu, W. E., & Sudarmin. (2015). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Etnosains Tema Energi dalam Kehidupan untuk Menanamkan Jiwa Konservasi Peserta didik. Unnes Science Education Journal, 4(2).

Sudarmin, S., & Samini, S. (2015). Efektivitas penggunaan modul terintegrasi etnosains dalam pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan literasi sains siswa. Unnes Science Education Journal, 4(3).

Ariningtyas, A., Wardani, S., & Mahatmanti, W. (2017). Efektivitas lembar kerja siswa bermuatan etnosains materi hidrolisis garam untuk meningkatkan literasi sains siswa sma. Journal of Innovative Science Education, 6(2), 186-196.

Sayakti, L. (2003). Implementasi Konsep Lingkungan Hidup sebagai Sumber Belajar dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Tesis. Bandung: SPs UPI.

Rahmawati, S., Subali, B., & Sarwi, S. (2019). The effect of ethnoscience based contextual learning toward studentsââ¬â¢ learning activity. Journal of Primary Education, 8(2), 152-160.

Author Biographies

Rizki Utari, Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram, Indonesia

Yayuk Andayani, Program Studi Farmasi, Universitas Mataram, Indonesia

Lalu Rudyat Telly Savalas, Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Mataram, Indonesia

License

The following terms apply to authors who publish in this journal:
1. Authors retain copyright and grant the journal first publication rights, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License 4.0 International License (CC-BY License) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and first publication in this journal.

2. Authors may enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., posting it to an institutional repository or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
3. Before and during the submission process, authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website), as this can lead to productive exchanges as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).