Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Literasi Sains dengan Strategi Means-Ends Analysis (Mea) Pada Pokok Bahasan Asam dan Basa
DOI:
10.29303/jpm.v15i5.2138Published:
2020-11-30Issue:
Vol. 15 No. 5 (2020): Edisi Khusus Penelitian Pengembangan Pengkajian Ilmu dan Pengajaran MIPAKeywords:
LKPD, Literasi Sains, MEA, Asam dan BasaArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis literasi sains dengan strategi MEA yang dinilai valid sesuaidengan penilaian validator serta praktis berdasarkan uji respon pengguna (guru dan peserta didik). Validitas dinilai berdasarkan 6 aspek kelayakan yakni kelayakan isi, kelayakan karakteristik literasi sains, kelayakan strategi MEA, kelayakan kebahasaan, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafisan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang mengacu pada tahapan 4D, tetapi hanya sampai pada tahap uji coba terbatas. Instrumen penelitian yang digunakan yakni lembar validasi dan angket uji praktikalitas pengguna. Penilaian pada lembar validasi diberikan oleh 3 orang validator.Penilaian angket uji praktikalitas pengguna diberikan oleh 2guru dan 20 peserta didik dari SMAN 1 Bengkalis dan SMAN 5 Pekanbaru. Hasil validasi LKPD dinyatakan valid dengan perolehan skor pada aspek kelayakan isi, karakteristik literasi sains, strategi MEA, kebahasaan, penyajian dan kegrafisan berturut-turut sebesar 95,83%, 87,50%, 91,67, 89,58%, 94,44% dan 95,83%. Sedangkanhasil uji praktikalitas penggunadinyatakan praktis dengan perolehan skor sebesar 91,67% oleh guru dengan kriteria sangat baik serta 90,67 % oleh peserta didik dengan kriteria sangat baik.References
Holbrook, J., & Rannikmäe, M. (2010). Contextualisation, de-contextualisation, recontextualisationââ¬âA science teaching approach to enhance meaningful learning for scientific literacy. Contemporary science education, 69-82.
Haristy, D. R., Enawaty, E., & Lestari, I. (2013). Pembelajaran berbasis literasi sains pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit di SMA Negeri 1 pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2(12).
Mamat Arrohman, Saefudin, Didik Priyandoko.2016. Kemampuan Literasi Sains Siswa pada Pembelajaran Ekosistem.Proceeding Biology Education Conference.13(1):90-92.
Roberts, D. A. (2013). Scientific literacy/science literacy. In Handbook of research on science education (pp. 743-794). Routledge.
Chiappetta, E. L., Sethna, G. H., & Fillman, D. A. (1991). A quantitative analysis of high school chemistry textbooks for scientific literacy themes and expository learning aids. Journal of research in science teaching, 28(10), 939-951.
Sihotang, L. D. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Dan Interaktif Melalui Pendekatan Sainstifik Pada Pengajaran Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur (Doctoral dissertation, UNIMED).
Ariningtyas, A., Wardani, S., & Mahatmanti, W. (2017). Efektivitas lembar kerja siswa bermuatan etnosains materi hidrolisis garam untuk meningkatkan literasi sains siswa sma. Journal of Innovative Science Education, 6(2), 186-196.
Rahayu, S. (2017). Mengoptimalkan aspek literasi dalam pembelajaran kimia abad 21. In Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY (pp. 319-324).
Izzatunnisa, I., Andayani, Y., & Hakim, A. (2019). Pengembangan LKPD berbasis pembelajaran penemuan untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik pada materi kimia SMA. Jurnal Pijar Mipa, 14(2), 49-54.
Shwartz, Y., Ben-Zvi, R., & Hofstein, A. (2006). The use of scientific literacy taxonomy for assessing the development of chemical literacy among high-school students. Chemistry Education Research and Practice, 7(4), 203-225.
Siti Aisyah S.A, Dadi Setiadi, dan Dewa Ayu C.R. 2020. Pengaruh Model Inkuiri Bebas Terhadap Kemampuan Literasi Sains.Jurnal Pijar MIPA. 15(2): 140-144
Pertiwi, U. D., Atanti, R. D., & Ismawati, R. (2018). Pentingnya Literasi Sains pada Pembelajaran IPA SMP Abad 21. Indonesian Journal of Natural Science Education (IJNSE), 1(1), 24-29.
Uus Toharudin, Sri Hendrawati dan Andrian Rustama. 2011. Membangun Literasi Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
Miftahul Huda.2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mai Lisa Yanni dan Utiya Azizah.2018. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis literasi sains pada materi Kesetimbangan Kimia Kelas XI. Jurnal Pendidikan Kimia. 7(3):308-314.
Nurul Fauziah, Aliefman Hakim, dan Yayuk Andayani. 2019. Meningkatkan Literasi Sains Peserta Didik melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Green Chemistry Pada Materi Laju Reaksi.Jurnal Pijar MIPA. 14(2): 31-35.
Ardianto, D., & Rubini, B. (2016). Comparison of students' scientific literacy in integrated science learning through model of guided discovery and problem based learning. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 5(1), 31-37.
Sudarmin, S., & Samini, S. (2015). Efektivitas penggunaan modul terintegrasi etnosains dalam pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan literasi sains siswa. Unnes Science Education Journal, 4(3).
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif ââ¬â Progresif. Jakarta:Prenadamedia Group.
Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Author Biographies
Rasmiwetti Rasmiwetti, Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP Universitas Riau
Friska Nitasari, Universitas Riau
Lenny Anwar, Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP Universitas Riau
License
The following terms apply to authors who publish in this journal:
1. Authors retain copyright and grant the journal first publication rights, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License 4.0 International License (CC-BY License) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and first publication in this journal.
2. Authors may enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., posting it to an institutional repository or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
3. Before and during the submission process, authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website), as this can lead to productive exchanges as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).