Profil Literasi Sains dan Model Pembelajaran dapat Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains
DOI:
10.29303/jpm.v15i3.1889Published:
2020-06-03Issue:
Vol. 15 No. 3 (2020): JuniKeywords:
literasi sains inkuiri smpArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Tujuan penelitian untuk mengetahui ÃÂ profil kemampuan Literasi Sains dan Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Terhadap Kemampuan Literasi Sains Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMPN diÃÂ Mataram. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan kuantitaif.ÃÂ Tempat pelaksanaan di SMPN di Kota Mataram.ÃÂ Populasi penelitian semua peserta didikÃÂ ÃÂ ÃÂ SMP ÃÂ di Kota Mataram tahun ajaran 2018/2019. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah purposif sampling dengan alasan keterbatasan waktu pelaksanaan penelitian. Jumlah sekolah yang digunakan sebagai sampel sejumlah 6 sekolah.. Data kualitatif dikumpulkan melalui observasi, angket, wawancara, dan dokumen. Analisis data kualitatif; Mengeksplor arti umum data; interpretasi penemuan; validasi penemuan. Pengumpulan data kuantitatif ÃÂ melalui pos tes dengan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Data berupa angka atau skor hasil pos tes kemampuan literasi sains dengan uji manova menggunakan program SPSS versi 18. Hasil menunjukan capaian kemampuan literasi sains sisa pada kategori sangat tinggi memiliki persentase sebesar 0,0%, kategori tinggi sebesar 3,6%, kategori sedang sebesar 48,2%, kategori rendah sebesar 13,4%, dan kategori sangat rendah sebesar 34,8%. Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing terhadap kemampuan literasi sains peserta didik di SMP Mataram. Kemampuan literasi sains peserta didik SMP termasuk rendah dan penerapan pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan kemampaun literasi sains.References
Setiadi, D. (2014). Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Literasi Sains dan Implementasinya dalam Kurikulum Sains SMP 2013. Jurnal Pijar Mipa, 9(1).
Jalmo, T. (2007). Profile Of Science Teachersââ¬â¢ Performances Of Junior High School In Bandar Lampung City In Anticipating Educational Standardization Era. Proceeding of The First International Seminar on Science Education Indonesia University of Education.
OECD, P. (2007). Science Competencies for Tomorrowââ¬â¢s World, Volume 1: Analysis.
OECD. 2013. Assesment and Analitical framework. Mathematic, Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. OECD Publishing.
Guria, A. (2016). Pisa 2015: Result in Focus. 5. Diakses dari http://www. eocd. org/pisa.
Setiadi, D. (2013). The Improvement of Science Literacy and 2013 Science Curriculum Implementation of Junior High School By Practicing Experimental Design of Student Activities. Makalah Seminar Internasional Pendidikan Sains, Bandung UPI Oktober 2013.
Setiadi, D. dan Amiruddin. (2014). Analisis Kesulitan Guru Dalam Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013. Seminar Nasional Jakarta 17-20 Nopember 2014.
Fidiantara, F., Kusmiyati, Merta, I.W. (2020). Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar IPA Materi Sistem Ekskresi Berbasis Inkuiri Terhadap Peningkatan Literasi Sains. J. Pijar MIPA, 15(1): 88-92.
Haerani, S.A.S., Setiadi, D. dan Rasmi, D.A.C. (2020). Pengaruh Model Inkuiri Bebas Terhadap Kemampuan Literasi Sains. J. Pijar MIPA, 15 (2): 140-144.
Izzatunnisa, I., Andayani Y., dan Hakim, A. (2019). Pengembangan LKPD Berbasis Pembelajaran Penemuan Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik Pada Materi Kimia SMA. J. Pijar MIPA, (14) 2: 49 ââ¬â 54
Hasanah J., Jamaluddin, Prayitno, G.H. (2019). Bahan Ajar IPA Berbasis Inkuiri Terstruktur Untuk Meningkatkan Literasi Sains Peserta Didik SMP. J. Pijar MIPA, (14) 2: 18 ââ¬â 24.
Muhajir, S. N., Mahen, E, C, S., Rochman, C. (2015). Implementasi Model Problem Solving Laboratory Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Mata Kuliah Fisika Dasar II. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains. ISBN: 978-602-19655-8-0.
Jufri, A. W. (2017). Belajar dan Pembelajaran Sains Modal Dasar Menjadi Guru Profesional. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Putri, Rhinjani M., dan Wasis. (2016). Penerapan Pembelajaran Model Guided Discovery untuk Melatihkan Literasi Sains. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Angraini, G. (2014). Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa SMA Kelas X di Kota Solok. Prosiding Mathematics and Sciences Forum 2014, 169.
Arief, M. K. (2015). Penerapan Levels of Inquiry Pada Pembelajaran IPA Tema Pemanasan Global Untuk Meningkatkan Literasi Sains. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran. 2[2], 166-176.
Hadinugraha, S. (2012). Literasi Sains Siswa SMA Berdasarkan Kerangka PISA [The Programme for Student Assessment] Pada Konten Pengetahuan Biologi. Skripsi UPI.
[19] Nofiana, M., Julianto, T. (2017).Profil Kemampuan Literasi Sains Peserta didik SMP di Kota Purwokerto Ditinjau Dari Aspek Konten, Proses, dan Konteks Sains. Jurnal Sains Sosial dan Humaniora.1[2], 77-84.
Dewi, N. A. R., Sunarti, T. (2018). Upaya Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Dengan Model Pembelajaran Guided Inquiry Pada SMA Untuk Materi Alat Optik. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. 7[3], 381-384.
Maknun, D. (2014). Penerapan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Literasi Sains Dan Kualitas Argumentasi Siswa Pondok Pesantren Daarul Uluum Pui Majalengka Pada Diskusi Sosiosaintifik IPA. Jurnal Tarbiyah. 21[1], 119-148.
Dewi, P, S., Rochintaniawati, D. (2016). Kemampuan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Tema Global Warming. Jurnal Edusains. 8[1], 18-26.
Jamaluddin., Jufri, A. W., Ramdhani, A., Azizah, A. (2019). Profil Literasi Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Pendidik IPA SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA [JPPIPA]. 5[1], 120-130.
Khasanah, N., Dwiastuti, S., dan Nurmiyati. (2016). Pengaruh Model Guided Discovery Learning Terhadap Literasi Sains ditinjau dari Kecerdasan Naturalis. Proceeding Education Confrence.
Balim, A. G. (2009). The Effect of Discovery Learning on Studentsââ¬â¢ Success and Inquiry Learning Skills. Eurasian Journal of Educational Reasearch: 1-20.
Eijck, M. V., dan Michsael, W. (2010). Theorizing Scientific Literacy in The Wild. Educational Research Review:184-194.
Geary, D. C. (2008). Whither Evolutionary Educational Psychology? Educational Psychologist. Goodnough [2001]
Treagust, D. F. (2008). Science Education At The Nexus Of Theory And Practice. Rotterdam: Taipei.
Ulfa, U., Saptaningrum, E., Kurniawan, A, F. (2017). Pengaruh Model Discovery Learning pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Terhadap Penguasaan Literasi Sains Siswa. Semarang: FPMIPATI Universitas PGRI Semarang.
Nbina, J. B. (2013). The Relative Effectiveness of Guided Discovery and Demonstration Teaching Methods on Achievement of Chemistry Students of Different levels of Scientific Literacy. Journal of Research in Education and Society.
Author Biographies
I Wayan Merta, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram
I Putu Artayasa, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram
Kusmiyati Kusmiyati, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram
Nur Lestari, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram
Dadi Setiadi, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram
License
The following terms apply to authors who publish in this journal:
1. Authors retain copyright and grant the journal first publication rights, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License 4.0 International License (CC-BY License) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and first publication in this journal.
2. Authors may enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., posting it to an institutional repository or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
3. Before and during the submission process, authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website), as this can lead to productive exchanges as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).