Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Kandungan Fenolik Total dan Flavonoid Total Pada Ekstrak Etanol Buncis (Phaseolus vulgaris L.)

Authors

Lalu Mulyawan Mustika Candra , Yayuk Andayani , Dyke Gita Wirasisya

DOI:

10.29303/jpm.v16i3.2308

Published:

2021-06-02

Issue:

Vol. 16 No. 3 (2021): Juni 2021

Keywords:

buncis (Phaseolus vulgaris L.), fenolik, flavonoid, metode ekstraksi

Articles

Downloads

How to Cite

Candra, L. M. M., Andayani, Y., & Wirasisya, D. G. (2021). Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Kandungan Fenolik Total dan Flavonoid Total Pada Ekstrak Etanol Buncis (Phaseolus vulgaris L.). Jurnal Pijar Mipa, 16(3), 397–405. https://doi.org/10.29303/jpm.v16i3.2308

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Secara empiris, buncis (Phaseolus vulgaris L.) digunakan sebagai fitoterapi pada pengobatan seperti meluruhkan air seni, menurunkan kadar gula dalam darah, dan menurunkan tekanan darah tinggi karena mengandung metabolit sekunder, terutama fenolik. Mutu buncis sebagai obat herbal dapat dinilai melalui keseragaman kadar bioaktif fenolik yang dipengaruhi oleh faktor bibit, lingkungan, panen, dan pengolahan pasca panen. Penelitian dengan desain Post Test Only Group Design ini bertujuan untuk menentukan metode ekstraksi yang baik dalam memperoleh kadar fenolik yang optimal. Sampel diperoleh dari hasil panen petani binaan di Daerah Kabupaten Lombok Timur. Metode ekstraksi yang digunakan yakni maserasi, soxhletasi, reflux, dan sonikasi menggunakan pelarut etanol 96%. Analisis kadar fenolikà dan flavonoid dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UVââ¬âVis. Data diolah secara kuantitatif dengan analisis statistik menggunakan SPSS v.16.0 for windows. Kandungan flavonoid dinyatakan dalam mg ekuivalen quercetin per gram berat kering (mg QE / g) sedangkan kandungan fenol dalam mg ekuivalen asam galat per gram berat kering (mg GAE / g). Ekstraksi soxhlet menghasilkan kandungan fenolik (8,02 mg GAE / g) dan flavonoid (0,71 mg QE / g) yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode lain. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan ekstraksi Soxhlet untuk penelitian lebih lanjut mengenai fenolik dan flavonoid dari buncis (Phaseolus vulgaris L)

References

Rihana, S., Heddy, Y. B. S., dan Maghfoer, M. D., (2013). Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus Vulgaris L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kotoran Kambing dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon. Jurnal Produksi Tanaman. 1(4), 369-77.

Nugrahani, Yayuk Andayani dan Aliefman Hakim. 2016. Skrining Fitokimia dari Ekstrak Buah Buncis (Phaseolus Vulgaris L.) dalam Sediaan Serbuk. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 2(1), 35-42.

Ghosh, D., dan Konishi, T., (2007). Anthocyanins and Anthocyanin-Rich Extract : Role in Diabetes and Eye Function, Asia Pac. Journal Clin Nutr.6(2),200- 208.

Arifin, B. dan Ibrahim, S., 2018. Struktur, Bioaktivasi dan Antioksidan Flavonoid. Jurnal Zarah. 6(1), 21-19.

Utami, R. D., Yuliawati, K. M., dan Syafnir, L. (2015). Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap Aktivitas Antioksidan Daun Sukun (Artocarpus Altilis (Parkinson) Fosberg). Prosiding Farmasi Unisba. 1(2), 280-6.

Jaya, F. (2017). Produk-produk Lebah Madu dan Hasil Olahannya. Malang: UB Media, 37.

Desmiaty, Y., Elya, B., Saputri, F. C., Dewi, I. I., dan Hanafi, M. (2019). Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap Kandungan Senyawa Polifenol dan Aktivitas Antioksidan pada Rubus fraxinifolius. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 17(2),227-31.

Safitri, I., Nuria, MC, dan Puspitasari, AD 2018. Perbandingan Kadar Flavonoid dan Fenol Total Ekstrak Metanol Daun Beluntas (Pluchea indica L.) pada Berbagai Metode Ekstraksi. Inovasi Teknik Kimia, 3 (1), 31-36.

Wijaya, H., Novitasari, dan Jubaidah, S., (2018). Perbandingan Metode Ekstraksi terhadap Rendemen Ekstrak Daun Rambai Laut (Sonneratia Caseolaris L. Engl). Jurnal Ilmiah Manuntung. 4(1), 79-83.

Widyasanti, A., Tri, H., dan Dadan, R., (2018). Ekstraksi Teh Putih Berbantu Ultrasonik Pada Berbagai Amplitudo. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 7(3), 112.

Banu, K. S and Cathrine, DR. L. (2015). General Techniques Involved in Phytochemical Analysis. International Journal of Advanced Research in Chemical Science (IJARCS). 2(4), 25-32.

Andriani, D. dan Murtisiwi, L. (2018). Penetapan kadar fenolik total ekstrak etanol bunga telang (clitoria ternatea l.) dengan spektrofotometri uv-vis. Cendekia Journal of Pharmacy. 2(1), 32-8.

Hapsari, A.M., Masfria, dan Dalimunthe, A., 2018. Pengujian kandungan total fenol ekstrak etanol tempuyung (Shoncus arvensis L.). Tropical Medicine Conference Sciences. Vol. 01 No. 2018, p. 284-90.

Chang, C., Yang, M., Wen, H., dan Chern, J., 2002. Estimation of Total Flavonoid Content in Propolis by Two Complementary Colorimetric Methods. Journal of Food and Drug Analysis, Vol 10, No 3, p.1978-1982.

Mukhriani. (2014). Ekstraksi, Pemisahan Senyawa dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal Kesehatan. 7(2), 362.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Depkes RI.

Silva, G. O. D., Achala, T. A., dan Malamige, M. W. A., (2017). Extraction Methods Qualitative and Quantitative Techniques for Screening of Phytochemicals from Plants. American Journal of Essential Oils and Natural Product. 5(2), 29-32.

Subianto, C., Srianta, I., dan Kusumawati, N., (2013). Pengaruh Proporsi Air dan Etanol sebagai Pelarut terhadap Aktivitas Antioksidan Biji Durian dengan Metode Phosphomolibdenum dan DPPH. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi. 12(2), 75-80.

Novianty. (2016). Pengaruh Kepolaran Pelarut terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu Brazil Batu (Psidium guineense L.) dengan Metode DPPH. Jurnal Farmako Bahahari. 7(1), 29-35.

Setiabudi, D. A., dan Tukiran. (2017). Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Kulit Batang Tumbuhan Klampok Watu (Syzygium litorale). UNESA Journal of Chemistry. 6(3), 157.

Wardana, A. P. dan Tukiran. 2016. Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Klorofom Tumbuhan Gowok (Syzygium polycephalum). Proseding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya. Vol. 1, p. 1-5.

Senet, M. R. M., Raharja, I. G. M. A. P., Darma, I. K. T., Prastakarini, K. T., Dewi, N. M. A., dan Parwata, I. M. O. A., (2018). Penentuan Kandungan Total Flavonoid dan Total Fenol dari Akar Kersen (Mutingia calabura) serta Aktivitasnya sebagai Antioksidan. Jurnal Kimia. 12(1),13-8.

Ukieyanna, E. (2012). Aktivitas antioksidan, kadar fenolik, dan flavonoid total tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth). Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.Institut Pertanian Bogor

Sari, AK, dan Ayuchecaria, N., 2017. Penentuan Kadar Fenolik Total dan Total Flavonoid Ekstrak Beras Hitam (Oryza sativa L.) asal Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina. 2 (2), 327-335.

Anam, C., Tri, W.A., dan Romadhon (2014). Pengaruh Pelarut yang Berbeda Pada Ekstraksi Spirulina Platensis Serbuk Sebagai Antioksidan dengan Metode Soxhletasi. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. 3(4), 106-112.

Settharaksa, S., Jongjareonrak, A., Hmadhlu, P., Chansuwan, W., dan Siripongvutikorn, S. (2012). Flavonoid, Phenolic Contents and Antioxidant Properties of Thai Hot Curry Paste Extract and Its Ingredients as Affectes of pH, Solvent Types, and High Temperature. International Food Research Journal. 19(4), 1581-1587.

Margaretta, S., Handayani, N. Indraswati dan H. Hindraso. (2011). Estraksi Senyawa Phenolics Pandanus Amaryllifolius Roxb. sebagai Antioksidan Alami. Widya Teknik. 10(1), 21-30.

Riadini, R. K., Sidharta, B. B. R., dan Pranata, F. S., (2015). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Sambung Nyawa (Gynurapro cumbens (Lour.) Merr) Berdasarkan Perbedaan Metode Ekstraksi dan Umur Panen. E-Journal. 9, 1-8.

Budiyanto, A. Dan Yulianingsih. (2008). Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi terhadap Karakter Pektin dari Ampas Jeruk Siam (Citrus nobilis L). J. Pascapanen. 5(2),37-44.

Irvan., Manday, P. B. dan Sasmitra, J. (2015). Ekstraksi 1,8 Cineole dari Minyak Daun Eucalyptus Urophylla dengan Metode Soxhletasi. Jurnal Teknik Kimia USU. 4(3) ,52-57.

Author Biographies

Lalu Mulyawan Mustika Candra, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

Pendidikan Biologi, FKIP

Yayuk Andayani, Program Studi Pascasarjana Pendidikan IPA Universitas Mataram

Dyke Gita Wirasisya, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

License

The following terms apply to authors who publish in this journal:
1. Authors retain copyright and grant the journal first publication rights, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License 4.0 International License (CC-BY License) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and first publication in this journal.

2. Authors may enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., posting it to an institutional repository or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
3. Before and during the submission process, authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website), as this can lead to productive exchanges as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).