PEMBENTUKAN KOMUNITAS BELAJAR GURU SD UNTUK MENGATASI LEARNING LOSS DAMPAK COVID-19 DI KEK MANDALIKA

Abstract

Situasi Pandemi Covid-19 membawa dampak negatif dalam pendidikan dan pembelajaran, yaitu adanya kompleksitas permasalahan dalam pendidikan di Indonesia. Masalah tersebut adalah learning loss. Learning loss merupakan kekhawatiran pendidik terhadap peserta didik, hilangnya pembelajaran baik secara kognitif dengan pecapaian kompetensi yang seharusnya tercapai menyeluruh akan tetapi tercapai sebagian. Dapat juga berupa kehilangan motivasi belajar, salah satu cara yang digunakan memanfaatkan e-learning dan pengembangan media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. Oleh karena itu upaya inovasi dan pembaharuan pembelajaran sangat perlu diadakan. Universitas Mataram memiliki tanggung jawab dalam memecahkan permasalahan tersebut. Solusi yang dapat diberikan adalah : Membentuk komunitas belajar guru SD untuk mengenalkan dan praktik berbagai teknik mengajar dengan berbagai situasi dan kondisi serta praktik menggunakan berbagai media pembelajaran digital. Guru sebagai ujung tombak dalam proses pembelajaran perlu diberikan keterampilan dalam mengembangkan berbagai teknik mengajar agar pembelajaran yang dilakukan dapat menarik dan menambah motivasi siswa dalam belajar. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan berbagai teknik mengajar dan inovasi pembelajaran di era adaptasi baru, khususnya di dalam komunias di kawasan KEK Mandalika. Lokasi pengabdian di kawasan KEK Mandalika, khususnya di SDN 1 dan 2 Kuta. Sasaran dalam pengabdian ini adalah Guru SDN 1 dan 2 Kuta. Metode pengabdian melalui tahap koordinasi, observasi, komunikasi, pelaksanaan, evaluasi dan diseminasi. Hasil pengabdian menunjukkan: Guru-guru di SDN 1 Kuta masih banyak yang belum mengetahui tentang berbagai media pembelajaran digital beserta cara pengaplikasiannya, Semua guru merasa terbantu ketika diadakan workshop ini dikarenakan menambah wawasan terlebih dalam mengatasi learning loss, Siswa-siswi kelas V di SDN 2 Kuta memperoleh nilai yang kurang pada soal yang telah dibagikan, Guru wali kelas V di SDN 2 Kuta  memberikan skor yang tinggi terhadap soal yang telah dimintai untuk divalidasi.