Perbedaan Keterampilan Generik Sains Antara Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA

Penulis

Susilawani Susilawani , Aris Doyan , Syahrial Ayub

DOI:

10.29303/jpft.v5i1.887

Diterbitkan:

2019-03-06

Terbitan:

Vol 5 No 1 (2019): Januari - Juni

Kata Kunci:

Problem Based Learning, Guided Inquiry, Generic Science Skills, Critical Thinking Skills

Articles

Cara Mengutip

Susilawani, S., Doyan, A., & Ayub, S. (2019). Perbedaan Keterampilan Generik Sains Antara Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi (JPFT), 5(1), 16–24. https://doi.org/10.29303/jpft.v5i1.887

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

This study aims:1) To determine the differences in generic science skills of high school students in the problem-based learning model and guided inquiry, 2) To determine the differences in generic science skills of students who have high critical thinking skills are better than generic science skills students who have low critical thinking skills, 3) To find out the interaction between learning models with the ability to think critically about the generic skills of science of high school students. The type of research used in this study was an experiment. Sampling in this study was carried out by cluster random sampling divided into two classes, namely the first experimental class applied to problem-based learning models and the second experimental class using guided inquiry learning. From the results of this study it can be concluded that the generic science skills of students who use the guided inquiry learning model are better than the problem-based learning model, generic science skills students with high critical thinking skills are better than generic science skills students with low critical thinking skills, and there is no interaction between problem-based learning models and guided inquiry with the ability to think critically towards generic science skills of high school students.

Referensi

Agustinaningsih, W., Sarwanto., & Suparmi. 2014. Pengembangan Instruksi Praktikum Berbasis Keterampilan Generik Sains pada Pembelajaran Fisika Materi Teori Kinetik Gas Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal Inkuiri: 3(1). 50-61.

Aditya, D., Suyanto, E., & Viyanti. 2013. Pengaruh Kemampuan Beprikir Kritis dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar. Jurnal FKIP Unila. 3(1): 133-141.

Azka, R. M., Purwandari., & Sasono, M. 2017. Pembelajaran Fisika dengan Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi Menggunakan Model PBL (problem based learning) Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III 2017. Madiun, 15 Juli 2017.

Diani, R., Saregar, A., & Ifana, A. 2016. Perbandingan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika. 2(7): 147-155.

Firmansyah A., Kosim., & Ayub, S. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Metode Eksperimen pada Materi Cahaya terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gunungsari Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. 3(1): 154-159.

Hutapea, F., & Motlan. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training dan Kemampuan Berpikir Kritis terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika. 4(2): 55-62.

Karim & Normaya. 2015. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model JUCAMA di Sekolah Menengah Pertama. EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika. 3(1): 92-104.

Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pebelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya.

Kusdiwelirawan, A., Hartini, T. I., & Najihah, A. R. 2015. Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning. Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika. 1(2): 19-23.

Marpaung, R., & Derlina. 2018. Analisis Keterampilan Generik Sains Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran Inquiry Training dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. 1(7): 37-46.

Nurmayani, L., Doyan, A., & Verawati, S. P. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. 1(4): 98-104.

Octafiana, H., Zulfiani., & Miranto, S. 2015. Perbedaan Keterampilan Generik Sains antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Konsep Sel. Edusains: 2(7): 188-190.

Purwati, R., Hobri., & Fatahillah. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Persamaan Kuadrat pada Pembelajaran Model Creative Problem Solving. Kadikma. 7(1): 84-93.

Raehanah., Mulyani, S., & Saputro, S. 2014. Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Problem Solving Tipe Search Solve Create and Share (SSCS) dan Cooperative Problem Solving (CPS) Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Matematis. Jurnal Inkuiri. 1(3): 19-27.

Setyosari, P. 2015. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Sundayana, R. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Yahya, F., & Fitriyanto S. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Interaktif Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa SMA pada Materi Elastisitas. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. 2(3): 136-141.

Yuniarita, F. 2014. Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkakan Keterampilan Generik Sains Siswa SMP. Jurnal Pengajaran MIPA. 19(1): 111-116.

Biografi Penulis

Susilawani Susilawani, Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Mataram

Aris Doyan, Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Mataram

Dosen

Syahrial Ayub, Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Mataram

Dosen

Lisensi

Penulis yang menerbitkan Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike License 4.0 (Lisensi CC-BY-SA). Lisensi ini memungkinkan penulis untuk menggunakan semua artikel, kumpulan data, grafik, dan lampiran dalam aplikasi penambangan data, mesin pencari, situs web, blog, dan platform lain dengan memberikan referensi yang sesuai. Jurnal memungkinkan penulis untuk memegang hak cipta tanpa batasan dan akan mempertahankan hak penerbitan tanpa batasan.
  2. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT).
  3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka).

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 > >> 

Artikel Serupa

<< < 26 27 28 29 30 31 32 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.